blank

GRESIK, (SUARABARU.ID) – Petrokimia Gresik membatasi perjalanan dinas dalam negeri bagi karyawannya, khususnya untuk tujuan Jakarta, Bali, Solo, Yogyakarta, Semarang, Manado, serta kota-kota lain, yang telah ditetapkan ada kasus positif COVID-19, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono di Gresik, Jumat mengatakan, selain membatasi perjalanan luar kota, perusahaan juga telah menetapkan sejumlah langkah antisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan kerja, dan berlaku bagi seluruh karyawan Petrokimia Gresik, kontraktor, maupun tamu perusahaan.

Yusuf Wibisono mengatakan, melarang perjalanan dinas luar negeri, dan meminta seluruh unit kerja untuk sementara tidak menerima kunjungan dinas tamu atau vendor.

“Kami menyarankan komunikasi dilakukan lewat sarana telekomunikasi, dan manajemen juga menghentikan sementara seluruh kegiatan yang melibatkan 50 orang atau lebih, seperti kegiatan konvensi inovasi, kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) perusahaan dan Kemerdekaan Republik Indonesia, upacara, turnamen olahraga, pelatihan, rekreasi karyawan dan keluarga, kegiatan orientasi karyawan, serta gathering rekanan,” katanya.

Selain itu, perusahaan juga meminta seluruh unit kerja melakukan pembersihan secara mandiri menggunakan cairan desinfektan pada permukaan yang sering disentuh, seperti meja kerja, gagang pintu, tombol lift dan lainnya.

“Kami turut prihatin, karena COVID-19 telah menjadi pandemi yang berdampak hampir di seluruh sektor di Indonesia, mulai dari kesehatan, pendidikan, sosial, pariwisata, dan sebagainya,” katanya.

Meski demikian, Yusuf memastikan, perusahaanya tetap beroperasi karena produksinya menjadi kunci keberhasilan program ketahanan pangan nasional melalui penyaluran pupuk bersubsidi.

Sementara itu, sebagai upaya deteksi dini, Petrokimia bekerja sama dengan Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG) untuk melakukan pengecekan suhu tubuh karyawan setiap pagi, seperti di kantor utama dan pengecekan dilakukan di lobby, atau sebelum masuk gedung Graha.

Kemudian, pencegahan penyebaran COVID-19 berikutnya dilakukan di Pelabuhan Petrokimia Gresik.

“Unit Pengelola Pelabuhan rutin melakukan pengecekan awak kapal asing yang sandar di Pelabuhan Petrokimia Gresik. Selain itu, ship crew yang berasal dari China atau yang memiliki riwayat pelabuhan singgah di negara-negara terdampak COVID-19 tidak diizinkan keluar dari kapal, kecuali untuk kepentingan draught survey, namun wajib menggunakan masker,” katanya.

Yusuf berharap, berbagai upaya itu dapat berkontribusi mencegah dan memperlambat penularan COVID-19, sehingga pandemi nasional ini dapat segera berakhir dan kegiatan masyarakat, termasuk operasional perusahaan bisa berjalan seperti sediakala.

Ant-Wahyu