blank
Jalan Desa Ngambak Rejo yang sudah dicor menjadi pusat gelaran pasar tiban. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Kejutan baru diberikan warga Desa Ngambakrejo, Kecamatan Tanggungharjo. Yaitu adanya pasar tiban yang digelar di jalan desa Ngambakrejo RT 8 RW 1.

Rupanya, gelaran pasar tiban ini dimulai sejak pengecoran jalan di wilayah itu selesai. Berawal dari warga yang kerap mempergunakan jalur tersebut untuk bersepeda dan berjalan-jalan atau berolahraga pagi. Namun, kegiatan itu berkembang menjadi pagelaran pasar tiban setiap hari Minggu.

Suasana ramai terlihat di arena CFD ala Desa Ngambakrejo tersebut. Beberapa pedagang menggelar dagangannya di jalan yang sudah dicor tersebut. Beragam dagangan dijual para pedagang, antara lain, makanan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya.

blank
Bripka Shodig berada di tengah keramaian Pasar Tiban Ngambakrejo. Foto : Hana Eswe.

Digerakkan Bhabinkamtibmas

Kegiatan pasar tiban ini digerakkan Bhabinkamtibmas etempat, Bripka Shodig. Sebagai bhabinkamtibmas, Bripka Shodig juga menjalankan tugas sebagai penggerak desa wisata dan ekonomi rakyat.

“Pasar tiban ini mulai muncul satu bulan lalu, tepatnya pada awal Februari dan digelar di jalan yang sudah dicor, dekat pengairan atau sebelah utara Masjid Jami Baiturrahim, Desa Ngambakrejo,” ujar Bripka Shodig, Minggu (15/3/2020).

Meski tak seramai pasar tiban di area CFD Purwodadi, namun antusias pengunjung sangat tinggi saat mendatangi pasar tiban ini.

“Biasanya hari Minggu, kita di rumah saja. Kumpul sama keluarga atau jalan-jalan ke Salatiga, karena yang paling dekat yaitu Salatiga. Sekarang, paling tidak dua kali dalam sebulan, datang ke pasar tiban ini, sudah jadi hiburan yang cukup menyenangkan. Bisa jalan-jalan, cuci mata, atau olahraga bareng keluarga,” ujar Wahyu, warga setempat.

Bripka Shodig mengungkapkan, ide ini muncul saat dua warga setempat, yakni Khotijah dan Fandil, hendak berjualan aneka makanan di lokasi tersebut. Mereka terpikirkan hal itu sebab banyak sekali warga yang mempergunakan jalan yang baru saja dicor ini untuk olahraga pagi atau bersepeda.

Oleh Bripka Shodig, mereka mencoba melakukan ide. Saat pertama diadakan, belum ada satupun warga yang merespon. Tak pantang menyerah, Bripka Shodig pun langsung melakukan promosi lewat media sosial.

“Selama ini ini saya promosi tentang keberadaan pasar tiban lewat media sosial. Setelah berjalan satu bulan, warga lain ada yang ikut berjualan. Pembeli semakin ramai. Ada yang datang dari desa tetangga, ” ujarnya.

Seiring waktu berjalan, Pemerintah Desa Ngambakrejo lalu mendukung kegiatan tersebut. Setiap hari minggu, mulai jam 05.30-08.00 WIB, pasar tiban ini digelar di desa tersebut.

“Tujuan saya bersama beberapa warga berencana akan membentuk desa wisata dan penggerak ekonomi rakyat.

blank
Jalan desa yang kini halus mulus setelah dicor, dan oleh warga kemudian digunakan untuk pasar iban pada hari Minggu. Foto: hana Eswe

Ide selanjutnya yaitu, pedagang akan dipindahkan di sebelah utara jalan yang sudah dicor. Rencananya, para pedagang akan dibuatkan tempat untuk jualan. “Kemudian, di sebelah selatan akan di buat taman bunga sebab tanahnya saat ini sudah diurug dengan tanah merah dan akan dibangun Dinas Pengairan, ” ujar Bripka Shodig.

Di bulan-bulan biasa, pasar tiban ini akan dibuka sesuai jadwal. Khusus pada bulan Ramadan mendatang, setiap sore para pedagang akan berjualan di sana. Aneka sayur, lauk pauk, dan beragam produk warga Ngambakrejo akan dijual di sana.

Meski demikian, Bripka Shodig dan warga setempat berharap, ada perhatian dari pemerintah untuk mendampingi ide ini agar bisa berlansung dan bertahan untuk menambah pendapatan ekonomi warga.

Hana Eswe-trs