GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Ajang perlombaan kreatif dan inovasi atau Krenova dilaksanakan rutin setiap tahunnya di Kabupaten Grobogan. Tahun ini, ajang tersebut diadakan di Pendapa Kabupaten Grobogan, Selasa (10/3/2020).
Dalam perlombaan ini, para peserta menampilkan suatu karya yang belum pernah dikenal oleh masyarakat Kabupaten Grobogan. Salah satunya, krupuk ampas tahu, yang dibuat tiga pelajar SMAN 1 Grobogan.
Ketiga pelajar tersebut yaitu, Devi Permata Sari, Regita Ayu Puspitasari, dan Nissa Ardia Anggraini. Ketiganya mengikuti ajang tersebut dengan mempresentasikan krupuk ampas tahu yang dibuatnya.
Menurut Devi, ide pembuatan krupuk ampas tahu ini diperolehnya saat melihat ampas tahu yang dimanfaatkan sebagai pakan unggas. Namun, sebagian masyarakat memanfaatkan ampas tahu sebagai pembuatan tempe gembus.
“Maka dari itu, kami terpikir melakukan percobaan ilmiah krupuk tahu ampas. Ini belum pernah ada di Kabupaten Grobogan dan tentunya berbeda dengan kripik tahu,” ujar Devi, juru bicara kelompok tersebut.
Devi mengatakan krupuk ampas tahu ini diberi label Tasasy. Untuk membuat krupuk ampas tahu ini, mereka melakukan uji coba berulang kali.
“Kita melakukan uji coba berulang kali yaitu pada takaran penggunaan tepungnya dan akhirnya untuk rasa yang pas, kami pergunakan takaran tepung dan bahan utamanya yaitu ampas tahu dengan perbandingan 1:1,” jelas Devi.
Sementara itu, Mujiyono, selaku guru pendamping, mengatakan, ketiga siswinya tersebut memang tak kenal pantang menyerah. Berulang kali mereka mencoba mempraktekkan pembuatan krupuk tahu ampas tersebut.
“Berulang kali mereka melakukan percobaan. Sebagai guru pendamping, saya menyemangati mereka dan beruntungnya mereka ini tidak kenal menyerah”.
”Untuk ajang ini, memang dari sekian proposal ilmiah, kripik ampas tahu ini yang dipilih. Namun, soal menang kalah itu urusan nanti, yang penting mereka berani tampil,” ucap guru mapel Bahasa Indonesia ini.
Bupati Mengapresiasi
Kegiatan Krenova ini diapresiasi langsung Bupati Grobogan, Sri Sumarni. Dalam sambutannya, Sri Sumarni mengatakan, upaya untuk meningkatkan basis ekonomi masyarakat salah satunya harus dilakukan dengan meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat, baik berupa teknologi maupun inovasi yang bermanfaat dan mudah diterapkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kreativitas dan Inovasi atau krenova adalah kegiatan pemberian apresiasi kepada masyarakat luas yang telah melakukan suatu penemuan atau karya, kreativitas serta reka cipta di bidang IPTEK yang tidak sedang dibiayai oleh pemerintah atau institusi resmi lainnya,” ujarnya.
Sri Sumarni berharap, kegiatan lomba Krenova ini juga diharapkan dapat mendorong iklim yang kondusif dalam rangka peningkatan inovasi masyarakat sehingga ke depannya, masyarakat dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing ekonomi daerah dan kemandirian masyarakat di Kabupaten Grobogan.
Dalam ajang ini, terdapat tiga dewan juri yang menilai masing-masing kelompok peserta lomba. Antara lain, Mustafa, M.Kom, Marjoko, Ir. Nugroho, Adi Wijaya, M.Sc, Afi Wildani, ST, M.Eng. Para dewan juri ini mempunyai kompetensi di bidangnya, antara lain praktisi, unsur blogger, Apindo, unsur masyarakat, serta dari Pemkab Grobogan.
HANA ESWE/mm