SEMARANG (SUARABARU.ID)- Sekitar 1000 pecinta bus dari seluruh penjuru Tanah Air tumplek-blek di Dusun Semilir, Kabupaten Semarang, Minggu (8/3) merayakan HUT Bus Mania Community ke 12. Bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mereka layak dijadikan inspirator masyarakat untuk beralih ke moda transportasi umum.
Berawal dari berbagi di media sosial tentang suka duka menjalani hari-hari di atas bus, ditambah kecintaan pada keunikan-keunikan bus, dari desain interior, lampu sampai klakson, Bus Mania Community dilahirkan 12 tahun silam.
“Kami dari berbagai daerah ini disatukan karena sama-sama suka naik bus,” kata Zainal Arifin, Ketua Pusat Bus Mania Community, mengawali perayaan HUT Bus Mania Community ke 12.
Dari ruang komunitas tersebut, berbagai hal tentang seluk bus dikupas. Bahkan, seluruh yang berhubungan bus tidak luput dari pandangan komunitas itu. Termasuk kebijakan-kebijakan pemerintah soal perhubungan darat.
“Kami selalu berdiskusi dengan dinas-dinas perhubungan dan juga pengusaha agar bus-bus dirawat dengan baik, terminal juga dikelola dengan baik. Karena ini untuk kemajuan transportasi di Indonesia,” katanya.
Kebiasaan para anggota Bus Mania Community tersebut ternyata menarik hati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, apa yang dilakukan para pecinta bus tersebut sangat menginspirasi masyarakat agar memanfaatkan transportasi umum. Saking tertariknya, Ganjar bahkan terbang langsung dari Bandung untuk ngumpul bareng mereka.
“Menarik banget. Ternyata dihadiri seluruh orang dari Indonesia. Dan mereka adalah orang-orang yang peduli pada transportasi umum,” kata Ganjar.
Begitu dipersilakan memberi sambutan, Ganjar mengabsen satu persatu perwakilan anggota Bus Mania Community dari berbagai daerah. Sumatera Selatan, Bali, Jawa Tengah, Jakarta, Banten, Kalimantan hingga Ternate.
“Kamu dari Bandung? Tadi pagi saya habis car free day di sana. Nah, ini sebenarnya orang-orang pengguna transportasi umum yang mesti dilindungi dan dilayani dengan baik,” katanya.
Ide-idenya, lanjut Ganjar, sangat brilian. Dengan rajin naik bus, mereka bisa ngecek jalan, sistem transportasi sampai mengawal kebijakan pemerintah. Apa yang dilakukan oleh anggota Bus Mania Community itu, menurut Ganjar sederhana, tapi mampu mendorong secara optimal agar layanan publik transportasi menuju ke arah yang lebih baik.
“Kritikannya bagus, mereka mengakui toiletnya kotor, maka pengelola, penumpang semuanya harus menjaga. Mereka juga punya catatan, sopir busnya jangan ugal-ugalan. Tapi juga punya catatan bus sekarang sudah bagus-bagus, ekonomi saja sudah pakai AC. Ini kemajuan yang bagus banget,” kata Ganjar.
Karena berbasis angkutan umum, Ganjar berpesan agar kebersihannya juga diperhatikan. Terlebih menyikapi perkembangan situasi saat ini yang masih diresahkan persebaran virus Corona. Ganjar mendorong agar pecinta dan pengusaha bus mulai saat ini lebih peduli terhadap kebersihan handle bus, tempat duduk maupun seluruh pelayanannya.
“Di tengah orang-orang yang sibuk dan takut dengan virus maka bus harus dibersihkan. Pengusaha bus juga harus membersihkan. Karena orang banyak megang handle, menggunakan sabun antiseptik. Agar penumpang terlindungi,” kata Ganjar.
Hery Priyono-Wahyu