KEBUMEN (SUARABARU.DI) – Ulama pengajar Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kesugihan, Cilacap, KH Ahmed Shoim Al Amin Lc MSi mengajak masyarakat Kawedusan Kebumen terus meningkatkan kualitas shalat. Sebab ibadah shalat lima waktu merupakan babon (induk) pahala bagi umat Islam.
Hal itu ditegaskan pengasuh Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin Cilacap tersebut saat menyampaikan tausiyah Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Iman Desa Kawedusan, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Sabtu (7/3) malam.
Pengajian Rajaban itu dipadati ribuan warga dari Desa Kawedusan, Karangsari, Kembaran, Kalijirek Kecamatan Kebumen serta desa-desa sekitarnya. Acara dihadiri Imam Masjid Nurul Iman KH Muhdi Ali, pengasuh Pesantren Pendidikan Nurul Islam KH Hudatul Umam, KH Masruri HS, KH Moh Maskub MPdI, tokoh masyarakat H Maruf Widodo MPdI serta Kades Kawedusan Aristanto.
Ketua Takmir Masjid Nurul Iman Kawedusan Fatachul Chusen menjelaskan, peringatan Isra Miraj tersebut digelar malam hari dengan harapan jamaah yang hadir bisa lebih fokus mengikuti pengajian. Sedangkan tema peringatan Isra Miraj itu “Dengan Shalat, Iman Meningkat, Maksiat Minggat.” Pihaknya berterima kasih atas dukungan dari segenap warga yang telah memberikan donatur dan sedekah sehingga perayaan Rajaban berjalan lancar.
Lebih lanjut KH Ahmed Shoim menjelaskan, Isra Miraj pada dasarnya sebuah perjalanan. Setiap perjalanan memilki tahapan sejak berangkat, dari mana asalnya, ke mana tujuannya, akan menemui siapa dan apa hasilnya. Perjalanan Nabi Muhammad SAW sudah sangat jelas yakni perjalanan yang sangat istimewa dan telah diterangkan dalam ayat Alquran sebagai perjalanan ritual yang membawa hikmah sangat menentukan dalam kehidupan umat Islam.
Gus Ahmed lalu menerangkan manfaat perjalanan ritual tersebut. Rasulullah amat sangat bahagia dan bersyukur karena bisa langsung bertemu dengan Allah SWT. Bahkan pada akhirnya perjalanan di langit ketujuh hingga sampai Sidratul Muntaha itu membawa pesan penting bagi umat Islam agar menjalankan shalat lima waktu sehari.”Semula perintah Allah 50 waktu sehari, namun dianjurkan oleh Nabi Musa agar Rasulullah memohon keringanan kewajiban shalat lima waktu sehari,”tandas Gus Ahmed.
Menurut ulama lulusan Mesir itu, meskipun perintah shalat menjadi lima waktu sehari, kualitasnyas tetaplah sama dengan 50 waktu sehari. Bahkan Allah memberkan pahala luar biasa, yakni 10 kali lipat. Setiap satu perbuatan baik umat sama mendapatkan pahala 10 kali lipat. Namun semua itu harus didasari pada niat dan fokus dalam beribadah.
Menyinggung virus corona yang sedang mewabah, Kiai Ahmed Shoim mengimbau Umat Islam tetap tenang dan tidak perlu resah. Dianjurkan agar warga menjaga kebersihan diri dan selalu mencuci tangan. Apalagi bagi umat Islam sudah ada perintah setiap menunaikan shalat harus berwudlu. Dengan wudlu disertai doadan niat bertobat serta bersuci, diharapkan umat Islam terhindar dari virus corona.
Komper Wardopo