blank
Plt Bupati Kudus Hartopo saat mengisi sensus penduduk secara online beberapa waktu lalu. foto:dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengikuti Sensus Penduduk 2020 secara mandiri melalui sistem berbasis daring (online) sampai kini masih minim karena belum mencapai 1 persen dari target 23 persen warga yang mengikuti sensus tersebut.

“Selama 2 pekan ini, baru 1.400 keluarga di Kabupaten Kudus yang memanfaatkan sensus secara mandiri melalui sistem berbasis daring,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Kudus Rahmadi Agus Santosa, Rabu (4/3).

Sementara itu, jumlah keluarga yang menjadi sasaran sensus mencapai ratusan ribu keluarga yang tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Bae, Dawe, Gebog, Mejobo, Jekulo, Kaliwungu, Jati, dan Undaan.

Dalam rangka memenuhi target sensus penduduk secara daring, BPS juga melakukan rapat koordinasi dengan pemkab, kecamatan, dan sejumlah instansi.

Ia berharap rapat koordinasi dengan semua desa/kelurahan yang akan diteruskan kepada masyarakat hingga tingkat rukun tetangga agar jumlah warga yang mengikuti sensus penduduk secara daring makin bertambah.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga siap memberikan sosialisasi kepada masyarakat desa ketika ada kegiatan di desa.

Sebelumnya, Pemkab Kudus mengajak semua aparatur sipil negara (ASN) untuk ikut menyukseskan Sensus Penduduk 2020 dengan memanfaatkan sensus daring sebagai bentuk dukungan pemda terhadap kegiatan sensus penduduk tersebut.

Adapun total ASN di Kabupaten Kudus sebanyak 7.140 orang yang tersebar di sejumlah OPD. Tahap sensus daring yang dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 31 Maret 2020.

Bagi penduduk yang belum melakukan sensus penduduk secara daring, kata dia, akan dilakukan sensus secara wawancara mulai 1 hingga 31 Juli 2020.

Saat memasuki tahapan sensus penduduk secara tatap muka, BPS Kudus akan menerjunkan sebanyak 890 petugas pencacah lapangan ditambah 300 personel sebagai koordinator tim sensus penduduk.

Sementara, Diah, seorang warga mengaku agak malas mengisi sensus penduduk secara online. Menurutnya, meski paham teknologi informasi, namun dirinya belum sempat mengisi sensus penduduk online.

“Sebenarnya sih malas aja, soalnya harus menyiapkan KTP dan KK dulu untuk bisa mengisi. Saya kira banyak juga warga yang berpikiran seperti saya,”katanya.

Ant-Tm

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini