JAKARTA (SUARABARU.ID)-Anggota DPR RI fraksi Gerindra Fadli Zon mengingatkan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto untuk tidak bersikap sombong dalam menyikapi kasus virus corona (Covid-19).
Wakil Ketua Umum Gerindra ini merasa pernyataan Terawan yang tidak takut kepada virus corona dinilai arogan.
Hal ini disampaikan Fadli Zon dalam cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @fadlizon, pada Senin (2/3/2020).
Dalam cuitan itu, Fadli Zon meminta pemerintah menanggapi kasus virus corona secara tepat dan terukur. Ia juga menyematkan tautan berita dari VIVAnews.com berjudul “Menkes: Difteri Saja Kita Enggak Takut, Apalagi Corona”.
“Arogansi macam gini tak ada gunanya. Jangan sok hebat dan sok jagoan,” cuit Fadli Zon, seperti dikutip Suara, Selasa (3/3/2020).
Ia melanjutkan, “Mari hadapi dengan terukur, dan cara-cara yang tepat. Tapi harus ada sense of emergency”.
Cuitan Fadli Zon ini telah mendapatkan lebih dari 470 retweet dan 1.300 likes pada Selasa pagi.
Warganet yang berkomentar di unggahan itu terpecah menjadi dua kubu. Ada yang setuju dengan sindiran Fadli Zon.
“Kaya nantang corona Pak Menkes, menyemangati atau menghibur diri sih sah-sah aja, tapi pilih bahasa kata-kata yang pas apa gak bisa ya Menkes ini. Kalau waton njeplak kan malah kesannya arogan dan takabur. Semoga Allah gak murka dengan statement-statement Menkes ini. Gak takut bukan berarti kaya nantang,” komentar @Qshareina.
Sementara warganet yang lain merasa pernyataan yang dilontarkan Terawan sudah benar.
“Apa yang dikatakan dr. Terawan sudah benar, bukan Arogansi, sebagai seorang pemimpin harus bisa memberikan rasa sejuk, memberikan ketenangan agar tidak resah dan merasa takut terhadap apapun yang namanya penyakit, jiwa seorang dokter memang harus demikian. Ada dalam kode Etik Kedokteran,” tulis @TjahjoLoet.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto enggan dianggap kecolongan pasca dua warga Depok, Jawa Barat, dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19, Senin (2/3/2020).
Ia menganggap pemerintah sudah waspada sejak awal virus corona muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, akhir tahun 2019.
“Enggak ada istilah kecolongan, enggak ada. Kami sudah berjuang. Ini sudah berapa bulan. Terimakasih semuanya,” kata Terawan saat konferensi pers di kantornya, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).
Meskipun sudah ada kasus perdana Covid-19, Terawan berharap seluruh elemen mulai dari pemerintah hingga masyarakat bisa tetap menjaga ketahanan kesehatan nasional. Malah ia sempat kebingungan ketika wabah Covid-19 dibuat sebegitu hebohnya di Indonesia.
“Padahal kita punya flu yang biasa terjadi pada kita. Batuk pilek angka kematiannya lebih tinggi daripada Corona, tapi kenapa ini bisa hebohnya luar biasa,” ujarnya.
Ia juga sempat menyinggung banyaknya masyarakat yang menggunakan masker hingga stok di pasarannya melangka. Padahal menurutnya penggunaan masker hanya dilakukan oleh orang yang sakit.
“Coba sekarang, sudah orang pasti mau cari masker padahal sudah jelas masker itu untuk orang yang sakit,” ujarnya.
“Pergi ke rumah sakit juga pasti juga akan diberi, minta saja diberi kalau dia sakit kalau sehat minta ke rumah sakit juga aneh, haknya orang sakit diambil.”
Suara.com-Wahyu