SEMARANG (SUARABARU.ID) – Antisipasi dampak perekonomian dan kesehatan dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyikapi perkembangan penyebaran virus Corona yang mencapai setidaknya di 50 negara. Antisipasi tersebut oleh Ganjar dibagi dalam dua klaster, yakni strategis dan taktis.
“Penanggulangan potensi terjadinya wabah di Jawa Tengah kita antisipasi. Kita membuat skenario, bagaimana penanggulangan penyakitnya dan secara ekonominya kita pertimbangkan masak-masak,” kata Ganjar di kantornya usai menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Jawa Tengah, Jumat (28/2/2020).
Rapat yang digelar tersebut selain diikuti dinas-dinas dalam rumpun perekonomian dan pembangunan sumberdaya manusia, juga melibatkan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bea Cukai dan para ilmuwan.
Untuk sektor perekonomian, Ganjar mengatakan saat ini pihaknya tengah mencermati indikasi Jawa Tengah bakal terkena dampak, pertama akibat virus Corona, kedua dampak dari status negara maju yang dilabelkan Amerika pada Indonesia. Dalam rapat tersebut akhirnya diformulasikan kemungkinan para pengusaha bakal kesulitan bahan baku dan memerlukan kemudahan relaksasi.
“Maka tadi diskusinya adalah kita mencari negara-negara yang bisa memberikan bahan baku sebagai pengganti bahan baku yang sebagian besar bersumber dari China. Kita siapkan program relaksasi terutama dalam perizinan-perizinan,” katanya.
Secara garis besar, merebaknya virus Corona ke berbagai negara itu belum memberi dampak negatif terhadap perekonomian, khususnya dunia industri di Jawa Tengah. Namun Ganjar menyadari bahwa industri yang paling besar di wilayahnya yakni tekstil dan mebel, sebagian besar bahan bakunya diimpor dari China. Karena awal munculnya virus itu dari China, Ganjar menyebut rata-rata bahan baku seperti kapas hanya akan bertahan dalam dua bulan ke depan.
“Minggu depan akan diformulasikan bagaimana kita mengantisipasi secara strategis atau jangka panjang maupun taktis jangka pendek. Untuk jangka pendek kita tadi bicara untuk mencari subtitusi kapas yaitu rayon. Dan di Indonesia sudah ada,” katanya.
Namun demikian Ganjar memastikan sampai saat ini merebaknya virus Corona belum memberi dampak negatif pada perekonomian di Jawa Tengah. Maka setelah Ganjar hitung-hitungan dengan ilmuwan, dalam satu tahun ini Pemprov Jateng mesti melakukan antisipasi.
“Sampai sekarang belum terasa. Sampai April asumsinya akan berdampak, iya kalau kita diam. Tapi ini kita kan tidak diam. Maka hari ini kita rapat dan strategi untuk kita berjalan jangka panjang dan pendek. Yang pendek kita siapkan subtitusinya, meningkatkan konsumsi dalam negeri dan lainnya,” kata Ganjar.
Selain sektor perekonomian, dalam rapat tersebut juga dibahas skenario dari sisi kesehatan. Ganjar mengatakan telah menyiapkan seluruh rumah sakit untuk siaga. Selain itu pihaknya juga menyiapkan tempat isolasi jika wabah tersebut menyerang Jawa Tengah.
“Kita juga sudah membuat skenario dari sisi kesehatan, jika terjadi rumah sakit mana yang siap? Tadi usulannya menarik mesti ada tempat isolasi, baik itu di rumah sakit, pelabuhan dan bandara,” katanya.
Hery Priyono-Wahyu