GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Wabah penyakit corona di Cina berdampak kenaikan harga bawang putih di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Khususnya di Kabupaten Grobogan. Hal itu banyak dirasakan pedagang di beberapa pasar di wilayah tersebut. Pasalnya, bawang putih yang biasa dikonsumsi masyarakat rata-rata masih impor dari negara asia timur, khususnya di Cina.
“Harusnya sesuai HET (harga eceran tertinggi-red) Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, harga bawang putih sekitar Rp 22 ribu per kilogramnya. Tetapi kenaikan kemarin disebabkan minimnya stok bawang putih di pasaran,” kata Kabid Perdagangan, Indri Velawati melalui Kasi Pengembangan Promosi dan Sarana Perdagangan Disperindag Grobogan, Sigit.
Menurut Sigit, 60 persen kebutuhan bawang putih di pasaran Kabupaten Grobogan ini bergantung jenis impor dari wilayah Cina. “Jika kita lihat bawang putih yang ada di pasaran itu bawang impor karena menurut masyarakat lebih enak rasanya. Jika bawang lokal di Kabupaten Grobogan, tanahnya hanya bisa ditanami bawang merah. Jika ditanami bawang putih, rasanya berbeda dibandingkan dengan yang impor,” tambah Sigit, saat ditemui, Jumat (14/2/2020).
Dari catatan Disperindag Grobogan, harga bawang putih mulai melejit pada akhir Januari 2020 dan kenaikan tersebut terasa di minggu pertama bulan Februari. “Harga bawang putih selama sepekan ini, terhitung pada Sabtu (8/2/2020) kemarin, per kilogramnya di angka Rp 50 ribu. Kemudian, harga bawang putih berangsur turun di angka Rp 45 ribu selama dua hari pada Minggu-Senin (9-10/2/2020).”
“Lalu, tiga hari terakhir ini, harga bawang putih mulai turun Rp 3.000,- menjadi Rp 42 ribu. Kemudian, pada hari ini kami lakukan pengecekan di beberapa pasar harganya sudah turun mencapai Rp 35-40 ribu per kilogramnya,” jelas dia.
Di Pasar Umum Purwodadi, harga bawang putih per kilogram di angka Rp 35 ribu. Harga yang sama juga ditemui pada pedagang bawang putih di Pasar Umum Kuwu.
“Sementara di Pasar Umum Gubug, harga bawang putih rata-rata Rp 40 ribu per kilogramnya. Harapannya, harga bawang putih ini bisa kembali turun lagi,” pungkas Sigit.
Hana Eswe-trs