WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, memberikan fasilitasi peningkatan dan pendampingan bidang kebencanaan kepada para anggota Pramuka, relawan Desa Tangguh Bencana (Destana), dan kalangan murid serta guru sekolah.
Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, pemberian fasilitasi peningkatan bidang kebencanaan diberikan kepada 34 relawan anggota Pramuka dari Unit Bantuan Pertolongan Pramuka (Ubaloka) dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Wonogiri. Kepada mereka, diberitakan tehnik dan praktek water rescue bertempat di perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Tampil menjadi fasilitatornya, personel dari BPBD Kabupaten Wonogiri dan instruktur dari Basarnas Surakarta,
Bersamaan itu, BPBD Kabupaten Wonogiri juga memberikan fasilitasi peningkatan bidang kebencanaan kepada para relawan dari komunitas Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri. ”Dengan jumlah peserta sebanyak tiga puluh orang,” jelas Bambang Haryanto. Kegiatan ini dalam rangka pemenuhan indikator sesuai Peraturan Kepala (Perka) Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor: 1 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Destana.
Sekolah Siaga Bencana
Materi yang diberikan meliputi review management dasar penanggulangan bencana, pelatihan PPPK, tenik peralatan dasar kebencanaan, dan praktek penggunaan peralatan. Menampilkan fasilitator dari BPBD Kabupaten Wonogiri bersama instruktur dari FPRB Kabupaten Wonogiri.
Semetara itu, Sabtu (18/1), BPBD Kabupaten Wonogiri telah memberikan pendampingan dan fasilitasi peningkatan kapasitas bidang kebencanaan kepada para siswa beserta guru SMP Negeri 4 Wonogiri. ”Ini sebagai upaya dalam rangka kesiapan mewujudkan sekolah siaga bencana,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto.
SMP Negeri 4 Wonogiri, disamping sebagai sekolah umum, juga mengampu sebagai sekolah inklusi. Sehingga dalam kegiatan fasiitasi peningkatan bidang kebencanaan, melibatkan para siswa difabel yang berkebutuhan khusus. Jumlah peserta kegiatan ini mencapai 300 pelajar termasuk siswa-siswi berkebutuhan khusus. Materi yang diberikan meliputi manajemen dasar kebencanaan, pengelolaan manajemen resiko, dan evakuasi mandiri.
Kegiatan ini dilanjutkan gladi simulasi bencana dengan jenis ancaman gempa bumi. Personel yang menjadi fasilitatornya terdiri atas tim dari BPBD Kabupaten Wonogiri, relawan Redifa (Relawan Difabel) FPRB Kabupaten Wonogiri, instruktur dari PPRBM (Pusat Pengembangan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat) Surakarta.
Bambang Pur