JEPARA (SUARABARU.ID) – Masyarakat Karimunjawa menyambut hangat rencana pengembangan Bandara Dewadaru Karimunjawa sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke bandara tersebut Sabtu ( 11/1-2020). Namun mereka berharap mendapatkan informasi rencana pengembangan secara lengkap, utamanya jika pembangunan tersebut memanfaatkan tanah warga. Warga cenderung direlokasi disamping juga kompensasi
Hal tersebut diungkapkan Camat Karimunjawa, Karnanejeng Ramadi kepada SuaraBaru.Id Selasa (14/1-2020) dalam percakapan melalui telepon saat diminta tanggapannya terkait rencana pengembangan bandara yang terletak di desa Kemujan Karimunjawa.
Diungkapkan lebih lanjut oleh Karnanejeng Ramadi, jika pengembangan bandara nantinya membutuhkan penambahan tanah l baik untuk landasan pacu maupun gedung tentu akan ada pembebasan lahan disekitar bandara. ‘Tekait dengan ini masyarakat berharap ada sosialisasi dan musyawah yang jelas sehingga tidak ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kesempatan,” pinta Camat Karimunjawa.
Disamping itu masyarakat desa Kemojan utamanya yang terdampak langsung diharapkan diberikan kesempatan untuk dapat ikut menikmati adanya kegiatan pembangunan tersebut. Mereka berharap diberikan kesempatan untuk ikut bekerja baik saat pembangunan maupun nantinya saat bandara yang baru telah beroperasi dengan tetap mempertimbangkan kemampuan SDM yang tersedia.
Menurut Karnanejeng Ramadi, sebagian masyarakat terdampak perluasan bandara berharap mereka bisa direlokasi ditempat yang baru. Bukan hanya diberikan kompensasi hingga mereka masih harus mencari lahan sendiri
‘”Diantara mereka sudah pernah mengalami pembebasan dua kali tahun 1994 dan pembebasan kedua tahun 2014. Padahal kalau dilakukan perluasan 35 m dari kiri dan kanan pagar bandara ada yang akan terkena kembali” paparnya.
Hadi Priyanto/Ulil Abshor