SOLO (SUARABARU.ID) – Pelatih Persis Solo, Salahudin, berterima kasih ada pelajaran penting dari partai uji coba lawan tim Liga 1, Persebaya Surabaya dalam partai uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (11/1), malam.
Oky Derry dan kawan-kawan tampil tak mengecewakan meladeni permainan tim Bajul Ijo. Pada babak pertama, pasukan Aji Santoso dibuat keteteran menghadapi high press ala Salahudin.
Strategi eks juru taktik Barito Putera FC tersebut, menekan sejak area pertahanan Persebaya. Upaya build-up Rahmat Irianto tak berhasil mulus. Pressing tiga pemain depan Persis yang menurunkan Hapidin, M Isa, dan Nanang Asripin membuat kebingungan lini belakang yang dikoordinasi bek timnas, Hansamu Yama.
“Kami memang mencoba strategi pressing atas. Artinya, pemain saya minta pressing sejak kiper lawan memegang bola. Taktikal ini berjalan mulus pada 45 menit babak pertama,” ungkapnya saat berbincang dengan Suarabaru.id usai pertandingan, Sabtu (11/1), jelang tengah malam.
Setelah pressing dan mendapatkan bola, pemain diminta memainkan bola umpan-umpan pendek lebih lama di area pertahanan lawan. Strategi ini menurut eks bek kiri timnas SEA Games 1991 ini membutuhkan kebugaran pemain yang prima.
“Kami belum jalani program fisik dari pelatih fisik, tetapi pemain bisa high pressing hampir 60 menit. Menurut saya itu sangat bagus sebagai modal kami menyusun program latihan fisik berikutnya,” jelasnya.
Permainan Laskar Sambernyawa pada babak pertama menunjukkan kualitas tangan dingin seorang Salahudin. Dibantu para asistennya, Kahudi Wahyu, Choirul Huda, dan Budi Kurnia, susunan formasi dinilai sangat berhasil.
“Babak kedua, kami harus bermain dengan 10 pemain. Dari situ banyak lubang yang ditinggalkan Bruno Casimir. Tapi tidak apa-apa, ini uji coba, saya ingin melihat di mana kelemahan dan kelebihan tim Persis sebelum berkompetisi di musim 2020,” tegasnya.
LBC