blank
Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan serta anggota Basarnas dan sukarelawan berdoa di tepi pantai Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit, lokasi hilangnya kedua pelajar terseret ombak pada libur tahun baru lalu. (Foto:Suarabaru.id/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID)–Tim gabungan terdiri atas Polairud Polres Kebumen besama Basarnas Cilacap dan sukarelawan serta warga masih terus mencari dua pelajar yang hilang digulung ombak Pantai Laguna Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit, pada tahun baru 1 Januari lalu.

Kedua pelajar yang terseret ombak pantai selatan itu Fadlun Ali Fatih (18), asal Desa Mangunranan, Kecamatan Mirit, pelajar SMAN Mirit,  serta Zam Zam (16), pelajar asal Desa Mrinen, Kecamatan Kutowinangun. Kedua tubuh korban yang sedang bermain ombak diduga terkena arus balik atau rip current yang datang tiba-tiba dari arah laut. Satu remaja lagi selamat dalam peristiwa yang terjadi bersamaan libur tahun baru tersebut.

Sejak diketahui ada dua korban hilang di laut selatan Desa Lembupurwo, segera dilaporkan ke BPBD Kebumen dan instansi terkait. Sejak itu terus dilakukan pencarian korban melibatkan Tim Basarnas Cilacap, Polairud Polres Kebumen, TNI, sukarelawan serta keluarga korban. Radius pencarian selama empat hari terakhir juga diperluas ke barat sampai wilayah Pantai Ambal dan ke timur sampai perbatasan dengan Kabupaten Purworejo.

Pada Sabtu (4/1) lalu Kapolres Kebumen AKBP Cahya Rudy Kurniawan bersama Tim SAR Gabungan, Polsek, TNI dan sukarelawan serta keluarga korban juga datang ke lokasi kejadian dan berdoa bersama untuk memohon kedua korban segera ditemukan. Menurut Kapolres, sebagai umat beragama, petugas bersama berbagai pihak telah melakukan berbagai upaya. Doa bersama itu sebagai ikhtiar batin agar kedua korban bisa segera ditemukan.

Gelombang Tinggi

Kapolres menegaskan, kawasan pantai selatan Kebumen sepanjang sekitar 57 kilometer termasuk rawan karena gelombang tinggi sewaktu-waktu datang. Pihaknya juga telah memasang papan tulisan larangan mandi di laut bagi pengunjung pantai. Sebab setiap saat gelombang tinggi bisa mengancam.

Bagi para nelayan, pemancing dan pelancong, diimbau waspada dan jangan sampai melakukan aktivitas yang membahayakan seperti mandi di laut atau memancing dan menjaring ikan terlalu ke dalam.”Ombak pantai selatan bisa berubah kapan saja. Sangat berbahaya jika terlalu ke tengah,” imbau Kapolres.

Sebelumnya Kasatpolairud Polres Kebumen Iptu K Panjaitan menyatakan, pencarian kedua korban terus dilakukan oleh personil gabungan berjumlah sekitar 80 orang di beberapa titik. Penyisiran melibatkan sejumlah sukarelawan, Tim SAR, TNI dan polisi serta warga dan keluarga korban, termasuk nelayan. Pencarian dilakukan dengan cara menyisir sepanjang pantai dengan sepeda motor dan berjalan kaki dalam radius 3 kilometer.

Selain itu, petugas dan Tim Basarnas juga menyebar informasi ke nelayan, pemancing ikan dan pengunjung wisata bila menemukan korban agar segera melapor ke petugas dan Tim SAR. Ketua Tim Basarnas Cilacap Supriadi menambahkan, pencarian kedua remaja terus diupayakan petugas gabungan serta berkoordinasi dengan himpunan nelayan di Kebumen selatan.

Komper Wardopo-trs

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini