WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana tanah lonsgor dan puting beliung, terjadi lagi di empat lokasi terpisah di Kabupaten Wonogiri. Untuk bencana tanah longsor, terjadi di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Karangtengah, Wonogiri Kota dan Paranggupito. Dampaknya, merusak rumah warga, merusak jalan tembus Wonogiri (Jateng)-Pacitan (Jatim), dan ruas Jalan Lingkar Kota (JLK). Untuk puting beliung, terjadi di Kecamatan Tirtomoyo, menyebabkan hubungan darat Tirtomoyo-Jatiroto macet.
Bencana tanah longsor dan puting beliung, terjadi bersamaan dengan turunnya hujan deras. Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing dan Kapolsek Karangtengah Iptu Sentot Garjito, melalui Kasubag Humas Iptu Suwondo dan Paur Subag Humas Aipda Iwan Sumarsono, Kamis (2/1), menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam serangkaian bencana alam tersebut. Bencana tanah lonsgor berlangsung Rabu malam (1/1) sekitar pukul 19.00.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyebutkan, talud penguat tebing di Dusun Ciro RT 1/RW 12, Desa Purwoharjo, Kecamatan Karangtengah (65 Kilometer arah tenggara Kota Wonogiri), ambrol bersamaan dengan turunnya hujan deras. Talud yang ambrol bervolume panjang 6 Meter (M) dan lebar 4 M. Material longsorannya merusak rumah.Suradi (52).
Empat Sepeda Motor:
Bangunan gudang dan garasi milik Suradi tertimbun material longsor tanah. Ikut tertimbun, 4 unit sepeda motor, sebuah sepeda pancal, dan satu unit mesin kompresor. Kopda Suyanto dari Koramil Karangtengah, menyatakan, pemilik rumah Suradi dan anak istrinya, untuk sementara mengungsi ke rumah famili.
Kamis (2/1), para personel Koramil dan Polsek Karangtengah beserta Forkompincam, tampil memprakarsai kerja bakti massal bersama pamong desa dan warga, untuk membantu menyingkirkan material longsoran. Turut serta terlibat dalam gotong royong kerja bakti ini, para relawan siaga bencana tingkat desa dan personel dari BPBD Kabupaten Wonogiri. Kepada korban diberikan bantuan logistik dari Polsek dan BPBD.
Sementara itu, dari Kecamatan Wonogiri Kota, dilaporkan telah terjadi bencana tanah longsor di dua lokasi di Kelurahan Wuryorejo. Tebing tepi ruas Jalan Lingkar Kota (JLK) setinggi 20 M, melorot bersamaan dengan hujan deras. Material longsorannya menimbuni badan JLK yang saat ini tengah dalam proses pembangunan oleh rekanan.
Untuk penanganan darurat, BPBD Kabupaten Wonogiri telah berkoordinasi dengan pihak rekanan dan dinas teknis, serta dengan Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKBH) Wonogiri. Karena tebing jalan yang longsor tersebut, berada di kawasan hutan milik Pehrutani.
Wonogiri-Pacitan:
Selanjutnya dari Kecamatan Paranggupito, kabupaten Wonogiri, dilaporkan terjadi bencana longsor di Dusun Guntur RT 2/RW 4, Desa Gunturharjo. Sisi tebing jalan tembus antarkabupaten-antarprovinsi Pranggupito (Wonogiri, Jateng) ke jurusan Kalak Donorojo (Pacitan, Jatim) longsor sepanjang 25 M dengan ketinggian sekitar 3M.
Semalam, dari Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, dilaporkan telah terjadi bencana puting beliung yang melanda Dusun Dondong, Desa Girirejo, Kecamatan Tirtomoyo (45 Kilomater arah tenggara Kota Wonogiri). Menyebabkan puluhan pohon tumbang, dan ada beberapa yang menimpa jaringan kawat listrik tegangan menengah. Dampaknya, ikut merobohkan dua tiang listrik yang ambruk melintang jalan. Ini menyebabkan macetnya hubungan darat antarkecamatan, yakni Kecamatan Tirtomoyo ke Kecamatan Jatiroto.
Untuk mengantisipasinya, semalam warga bersama personel teknis dari PLN berusaha melakukan penanganan darurat, dengan harapan agar tidak terjadi mati lampu dalam tempo lama, dan hubungan darat Tirtomoyo-Jatiroto dapat segera terpulihkan kembali.
Bambang Pur