LONDON (SUARABARU.ID) – Selepas dipilih sebagai manajer Arsenal menggantikan Unai Emery, Mikel Arteta mengemban tugas membangkitkan tim yang sedang terpuruk di Liga Primer Inggris. Pekerjaan rumah pertama pria 37 tahun itu adalah mencari kapten baru.
Pada awal musim, Granit Xhaka dipilih sebagai kapten. Namun, dia berulah sehingga ban kaptennya dipindahkan ke Pierre-Emerick Aubameyang. Untuk menemukan kapten yang pas, Arteta siap berdiskusi panjang lebar dengan tim pelatih dan pemain. “Saya tak ingin membuat keputusan, karena keputusan itu tidak harus dibuat. Saya hanya ingin melihat apa yang mereka lakukan saat ini dan setelahnya. Kami akan membuat keputusan untuk membantu mereka,” ungkap Arteta.
Menurut dia, ada banyak hal terjadi selama beberapa bulan terakhir yang sangat memukul tim. Dia berharap semua komponen bisa bersatu sehingga ruang ganti tetap oke. “Sangat penting melihat apa yang mereka bisa berikan, karena kami butuh figur pemain dan orang-orang harus mengikuti sang pemimpin,” tegas mantan gelandang ini.
Arteta menjelaskan semasa di Barcelona, tim punya dua atau tiga pemimpin. Yang ditunjuk pada pemimpin itu harus bisa mengajar pemain lain dan membuat suasana menjadi tenang. “Saya rasa itu proses alamiah. Semua memiliki potensi, tinggal apakah Anda bisa jadi teladan atau tidak,” paparnya.
Keterpilihan Arteta menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi, dia diyakini mampu mengerek posisi The Gunners. Namun, ada pula yang meragukan, karena dia belum punya pengalaman menjadi manajer. Arsene Wenger, mantan manajer Arsenal, optimistis Arteta bakal mampu menjalankan tugasnya. Namun, lanjut Wenger, dia mesti diberi waktu untuk berkembang dan membuktikan diri. (rr)