SUARABARU.ID – Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio punya keunikan dibandingkan kelenteng lain. Kelenteng yang berlokasi di Jalan RE Martadinata No 1 Tuban, Jatim ini memberikan penginapan dan makan gratis bagi umat atau pengunjungnya. Pengurus kelenteng menyediakan fasilitas penginapan berupa bangunan lima lantai. Selain wisma itu, mereka juga menyediakan tempat menginap di dalam kompleks kelenteng.
”Penginapan yang kami sediakan bisa menampung sekitar 10.000 orang. Bagi yang ingin menginap harus melampirkan kartu tanda penduduk kepada petugas kami,” ungkap Handjono Tanzah, salah seorang pengurus kelenteng. Di samping penginapan gratis, umat atau pengunjung disediakan pula makan secara cuma-cuma. Menu makanan sudah dipilih oleh pengurus kelenteng, dan dijamin tidak mengecewakan.
”Dalam satu bulan, rata-rata biaya operasional mencapai sekitar Rp 500 juta. Semua biaya itu hasil sumbangan dari umat dari seluruh dunia,” ujarnya. Handjono menjelaskan sumbangan tidak harus berupa uang. Donasi bisa berupa beras, gula, minyak, daging, mi instan, air minum dalam kemasan hingga segala bumbu dapur.
Baca Juga: Tuban Juga Punya Patung Buddha Empat Muka
”Kelenteng kami dikunjungi semua pemeluk agama. Mereka menjadikan kelenteng ini sebagai tempat wisata religius,” tandasnya. Kwan Sing Bio, lanjut dia, menjadi rumah ibadah bagi penganut agama Buddha, Tao dan Konghucu. Tempat ibadah ini dipersembahkan kepada Dewa Kwan Kong. Kompleks Kwan Sing Bio adalah yang terbesar di Asia Tenggara dengan luas total sekitar 7 haktare.
Makna Kehidupan
Sementara itu, Ketua Penilik Demisioner TITD Kwan Sing Bio Alim Sugiantoro menuturkan toleransi di kelentengnya digambarkan dengan ornamen-ornamen seperti altar persembahan tri nabi. Ini merupakan makna dari kehidupan yang harus bertoleransi dengan sesama. Makna-makna simbolis tentang nilai-nilai kehidupan itu juga terdapat pada banyaknya hiasan satwa.
”Saat ini bangunan ikonik kelenteng kami adalah patung Jenderal Kwan Kong dengan tinggi 30 meter,” jelas Alim. Dia menambahkan patung Kwan Kong menelan biaya Rp 1,5 miliar. Ongkos biayanya ditanggung umat dari Surabaya.
Patung Kwan Kong (Guan Yu) itu merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Dia hanya kalah dari patung Kwan Kong di Shanxi, Tiongkok. Patung di Shanxi itu punya tinggi total 80 meter (jika dihitung dari altar).
Biaya kelenteng yang mencapai Rp 500 juta per bulan apa tidak membebani yayasan? ”Oh ndak, karena sumbangan selalu mengalir. Selalu saja ada, dan kami tak pernah galau,” papar pengusaha top Tuban ini. (rr/bersambung)