blank
HARI DISABILITAS: Neneng Goenadi (keempat dari kanan), berfoto bersama dengan Mitra Pengemudi Tuli, Mitra Pengemudi Grab Gerak dan Agen Disabilitas Grab Kios, dalam perayaan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta. Foto: dok/ist

JAKARTA– Dalam rangka merayakan hari Disabilitas Internasional tiap tanggal 3 Desember, Grab Indonesia (GI) memperkenalkan program baru bernama Mendobrak Sunyi, yang telah diluncurkan sejak September lalu.

Program yang diluncurkan GI ini menggambarkan, bahwa setiap orang harus memiliki akses yang sama untuk mendapatkan peluang, terlepas dari latar belakang atau kemampuannya.

”Setelah meluncurkan program Mendobrak Sunyi pada September lalu, kami juga ingin melayani komunitas disabilitas lain, selain Komunitas Teman Tuli. Hal ini telah membuka mata kami, terdapat banyak tantangan yang nyata bagi para penyandang disabilitas di Indonesia, untuk mencari peluang mendapatkan penghasilan,” kata Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia, dalam rilisnya kepada suarabaru.id, Selasa (3/12).

BACA JUGA : Peringati Hari Disabilitas Internasional, Komunitas SHG Gelar Aksi Sosial

Diungkapkan dia, GI juga berkomitmen menjadi platform yang inklusif, salah satunya dengan cara terus berdialog dan berkolaborasi dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin).

”Selain Gerkatin sebagai mitra asosiasi Teman Tuli Nasional, kami juga menjalin kerja sama Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dan Jangkau, sebuah platform online nirlaba yang mengumpulkan dana untuk membantu memenuhi kebutuhan aksesibilitas manula dan anak-anak,” imbuh Neneng.

Di bulan ini, lanjut dia, GI memperluas layanan Grab Gerak, yang untuk pertama kali diluncurkan pada 2018 di Jakarta, yakni di dua kota baru, Medan dan Semarang. Grab Gerak adalah layanan transportasi khusus untuk membantu penumpang dengan kebutuhan aksesibilitas.

”Mitra pengemudi Grab Gerak telah menjalani program pelatihan khusus yang mencakup penanganan kursi roda dan perangkat mobilitas lainnya, serta bantuan pemindahan penumpang antara kursi roda dan kendaraan,” tukas dia.

blank
INKLUSIF: Neneng Goenadi saat memperkenalkan berbagai upaya baru untuk memastikan platform Grab inklusif dan ramah bagi semua. Foto: dok/ist

Non-Verbal
Gufroni Sakaril, Ketua PPDI menyampaikan, kurangnya kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi, merupakan masalah yang masih dihadapi di Indonesia.

Menurut dia, para penyandang disabilitas dianggap masih kesulitan dalam memasuki dunia kerja, karena kurangnya materi komunikasi non-verbal untuk penyandang disabilitas sensorik rungu. Selain itu, tidak adanya akses mobilitas yang memadai di banyak fasilitas umum dan transportasi publik, serta terbatasnya kesempatan kerja yang inklusif.

”Kami mengapresiasi Grab yang telah merangkul penyandang disabilitas ke dalam platform mereka, dengan berbagai kesempatan bergabung sebagai mitra. Kami percaya ini adalah langkah penting bagi Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif dan toleran,” ujar Gufroni.

Sementara itu Rudolf P Nainggolan, Sekretaris Umum Yayasan BTP menyatakan, pihaknya sangat senang dan merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan Grab untuk program ini. Kemitraan ini akan membantunya dalam menyediakan aksesibilitas yang diperlukan dan kebutuhan mobilitas para komunitas penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.

suarabaru.id/Riyan