BREBES (SB.id) – Kepala Desa Bulakamba, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Suntoro mengaku jumlah perangkat SID E-Voting yang diterima desanya untuk mendukung pelaksanaan Pilkades masih kurang. Pasalnya, saat ini desanya memiliki daftar pemilih tetap (DPT) sekitar 4500 pemilih. Ditemui usai mengikuti sosialisasi di Kantor Bupati Brebes, Selasa (19/11) menyebut, Suntoro mengaku akan membutuhkan waktu sekitar 15 jam untuk melaksanakan pilkades e-voting. Pasalnya, untuk saat ini desanya hanya diberikan 5 set alat SID e-voting.
Waktu tersebut, lanjut dia, berdasar kalkulasi tingkat kecepatan pemilih. Dimana untuk satu orang pemilih membutuhkan waktu 1 menit. “Ini hitungan pemilih cerdas, belum lagi pemilih pemula yang tentunya butuh waktu lebih lama,”terang dia. Untuk itu, pihaknya sudah menyarankan kepada panitia pilkades di desanya untuk meminta tambahan perangkat e-voting dengan total sebanyak 10 set. Lamanya waktu pemilihan, terang dia lagi, juga dipengaruhi banyaknya jumlah pemilih dalam satu tempat pemungutan suara (TPS). Pasalnya untuk saat ini ada sekitar 800 pemilih dalam satu TPS. “Idealnya, untuk satu TPS harusnya 300 pemilih. Sehingga waktu pelaksanaan bisa lebih dipersingkat sekitar 6 sampai 7 jam,”jelas dia.
Suntoro menyebut, untuk saat ini alat SID e-voting sudah datang sebanyak 50 unit. Informasi tersebut hasil dari rapat yang diikutinya di kantor bupati. Meski begitu, untuk saat ini desanya belum menerima alat SID e-voting yang dimaksud. Sementara, lanjut, Suntoro, sampai dengan saat ini baru ada 33 desa yang sudah membayar untuk pembelian alat tersebut. “Dari hasil rapat tadi, keinginan vendor alat datang bayar. Tapi harapan kepala desa semua barang datang dulu di 292 desa kemudian kita bayarkan,”jelas Suntoro.
Sementara, pihak vendor SID e-voting, Dayan saat ditemui sejumlah aktifis masyarakat di ruang Asisten I bupati Selasa pagi mengaku untuk saat ini barang tersebut sudah tersedia. Bahkan saat ini sudah ada di TP4D. “Barangnya sudah ada ko, sudah di TP4D,”terang Dayan dihadapan sejumlah aktifis masyarakat. Mendapat keterangan itu, sejumlah aktifis lalu mendatangi kantor kejaksaan guna menemui Kepala Kejari Brebes dan ketua TP4D untuk mencari kepastian keberadaan SID e-voting pilkades. Hanya saja, mereka tidak bisa bertemu lantaran ketua kejaksaan sedang istirahat. Sementara ketua TP4D diinformasikan sedang berada di Bandung. “Tadi kita ditemui petugas kejaksaan, beliau bilang Kajari sedang istirahat dan ketua TP4D ada di Bandung. Kita dijanjikan hari senin untuk bisa ketemu mereka,”terang Johan Aris, salah satu aktifis masyarakat yang turut datang ke kantor Kejari Brebes. (Suarabaru.id/harviyanto)