blank
Tower milik sebuah provider ternama roboh pasca diterjang angin puting beliung. Insiden ini menyebabkan kebun jati milik warga mengalami kerusakan. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Belasan rumah di Desa Padas, Kecamatan Kedungjati mengalami kerusakan saat puting beliung melanda daerah tersebut. Tidak hanya rumah, sebuah tower BTS milik operator selular ternama berjenis kombat melengkung dan roboh.

Tower yang roboh ini mengakibatkan kerusakan kebun jati milik warga. Tower tersebut memiliki ketinggian 42 meter dan dipasang tepat di belakang rumah warga. Terlihat sejumlah petugas dari perusahaan operator selular yang bersangkutan melakukan evakuasi dan pengambilan alat yang berkaitan dengan komunikasi. Proses evakuasi ini dilakukan hingga sejak pagi hingga sore hari.

Sedangkan tower yang melengkung di ketinggian 27 meter ini masih dibiarkan sehingga membahayakan warga sekitar lokasi tower.

Kepala Desa Padas, Ali, mengatakan, pihaknya langsung klarifikasi ke petugas yang bersangkutan. Tak hanya dirinya, warga yang rumahnya mengalami kerusakan, terutama di bagian genting juga meminta tanggapan dari pihak perusahaan tersebut.

Dikatakan Ali, meski dirinya menjabat sebagai kepala desa baru, tetapi setelah melakukan pengecekan berdasarkan data desa, tidak ditemukan adanya pengurusan izin pendirian tower yang bersangkutan. Sementara, tower kombat ini sudah berdiri setahun belakangan.

“Memang saya kades baru, tetapi dari kantor kelurahan tidak ditemukan data terkait pengurusan ijin pendirian tower tersebut,” ujar Ali.

Sempat Berlarian

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku khawatir dengan robohnya tower tersebut. Menurut dia, sehari sebelum tower roboh, angin kencang menyapu di sebagian wilayah Desa Padas. Hanya saja, di wilayah sekitar pendirian tower ini, angin tidak terlalu kencang.

“Tapi paginya, pada saat saya sedang mandi dengar suara krecek-krecek dari belakang rumah. Kebetulan, kamar mandi rumah saya ini dekat dengan tower. Saya panik, langsung saja keluar dari rumah. Begitu juga dengan tetangga-tetangga,” ujar pria yang berprofesi sebagai petani ini.

Enggan Berkomentar

Sementara itu, pihak dari provider telekomunikasi yang mendirikan tower di lokasi kejadian enggan berkomentar banyak pada saat proses evakuasi. Wahyu, petugas yang memimpin evakuasi ini mengatakan, pihaknya tidak dapat menerangkan kondisi tower yang roboh tersebut.

“Saya tidak bisa memberikan keterangan. Sekali lagi maaf, ya,” ujar Wahyu.

suarabaru.id/Hana Eswe.