Hanik Humaida, Kepala BPPTKG Yogyakarta.(Foto:SB/Tuhu)
MUNTILAN – Aktivitas Gunung Merapi kembali “normal” pasca letusan awan panas Senin (14/10) sore. Kepastian hal itu disampaikan Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Perkembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Ditemui usai meninjau Gladi Posko dan Gladi Lapang, Penanganan Darurat Bencana Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di Balai Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Selasa (15/10),dia menjelaskan, penyebab terjadinya letusan awan panas.
“Akumulasi gas yang ada di permukaan Gunung Merapi tidak terduga duga sebelumnya. Karena dari segi kegempaan saat itu tidak ada perubahan yang signifikan,” katanya.
Situasi sekarang, Merapi telah normal. Tetapi status Merapi masih tetap Waspada. Masyarakat harus tetap waspada terhadap aktivitas Merapi. Karena masih berpotensi terjadinya susulan.
Asap Merapi pagi tadi disebutkan sudah kecil, demikian halnya guguran juga kecil. Antara jam 00.00-06.00, hanya terjadi enam kali guguran, satu kali gempa MP dan dua kali gempa tektonik.
BPPTKG masih merekomendasikan warga untuk tidak beraktivitas 3 Km dari puncak Merapi.(Suarabaru.id/Tuhu Prihantoro)