SEMARANG – Paling lambat tanggal 11 Oktober seluruh warga Jawa Tengah yang berada di Wamena bakal tiba di kediaman masing-masing. Kepala Biro Kesra Provinsi Jateng, Imam Maskur mengatakan pemulangan warga Jateng tersebut difasilitasi Pemkab, Pemprov maupun Pemerintah Pusat.
Imam Maskur mengatakan total warga Jawa Tengah yang berada di Wamena sebanyak 57 orang. Namun saat ini hanya menyisakan 30 warga yang masih bertahan. Jika sampai tanggal 8 Oktober belum pulang, mereka bakal dipulangkan ke daerah masing-masing yang akan difasilitasi Pemerintah Pusat pada tanggal 9 dan 11 Oktober menggunakan kapal laut.
“27 warga sudah tiba di Jawa Tengah. Pasca kerusuhan mereka memutuskan untuk langsung pulang. Untuk 30 warga yang masih tertahan pemulangannya difasilitasi Pemkab, kalau Pemkab tidak mampu akan diatasi Pemprov,” kata Imam, Senin (7/10).
30 warga Jateng tersebut saat ini berada di lima pos pengungsian, yakni di Resimen Induk Kodam XVII Cenderawasih, Pangkalan TNI AU Silas Papare, Markas Batalyon 751 Jayapura, Masjid Al Aqsha Sentani, Lantamal X Jayapura.
“Semuanya sehat dan tidak ada yang mengeluh sakit. Cuma kemarin ada yang keguguran karena terpeleset di pos pengungsian, warga Kendal. Tapi dia sudah pulih,” katanya.
Dia mengatakan 57 warga Jateng yang berada di Wamena tersebut berasal dari beberapa daerah di Jateng, yakni Blora, Kendal, Kebumen, Tegal, Demak, Rembang, Pati, Batang, Sukoharjo dan paling banyak sembilan orang dari Surakarta.
“Kebanyakan dewasa. Ada anak-anak berjumlah sembilan orang. Mereka di Wamena kebanyakan berdagang,” katanya.
Kondisi tersebut didapatkan Imam usai dirinya selama dua hari bertandang ke Wamena, Sabtu dan Minggu kemarin. Selama di sana, selain memastikan kepulangan dia juga memastikan kondisi seluruh warga Jateng. Dia juga menemui pejabat setempat, yakni Plt. Sekda Wamena Tinggal Wahono.
Imam mengatakan, Plt Sekda Wamena tersebut berharap warga Jawa Tengah yang saat ini memutuskan meninggalkan Wamena suatu saat bakal kembali ke sana. Selain karena keberadaan warga Jateng di sana cukup membantu roda perekonomian, juga membuat guyub.
“Harapannya yang kembali ke Jawa Tengah bakal balik lagi ke sana sama-sama membangun kembali Wamena jika sudah kondusif,” katanya. (suarabaru.id)