JAKARTA – Dunia maya digegerkan dengan postingan gaji Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono. Di sejumlah media sosial, slip gaji Bupati Banjarnegara sebesar Rp5,9 juta itu mendapat sorotan publik.
Gubernur Jawa Tegah, Ganjar Pranowo ikut mengomentari terkait hal itu. Dirinya mengatakan, soak gaji kepala daerah yang kecil sudah bukan menjadi rahasia umum lagi.
“Semua tahu, bahwa gaji kepala daerah ya cuma segitu, maka jangan rebutan. Kalau tidak mau gaji segitu, ya jangan jadi kepala daerah,” ucap Ganjar saat dikonfirmasi di acara Temu Kangen Kagama DKI Jakarta, di Ancol, Minggu (6/10).
Menurut Ganjar, seluruh bupati/walikota bahkan gubernur suah tahu proses apakah gaji kepala daerah akan naik atau tidak. Soal gaji itu, sudah dibahas sejak lama oleh Presiden, Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.
“Semua sudah dibahas, Kemendagri sudah menyusun itu. PP nya sudah berujung, sebentar lagi selesai,” tambahnya.
Bahkan Ganjar membocorkan bahwa rencana kenaikan gaji kepala daerah kemungkinan akan dilaunching setelah pelantikan Presiden. Ganjar juga mengatakan, bahwa sebenarnya Bupati Banjarnegara sudah mengetahui terkait hal itu.
“Jadi itu (soal gaji-red) jangan diomongkan, karena semua orang udah tahu. Sebenarnya pak Bupati sudah tahu, kan saat rapat di Istana Bogor, beliau juga hadir. Kalau memang tidak tahu, boleh bertanya pada saya, pada Kemendagri atau Presiden langsung,” terangnya.
Meski menyesalkan viralnya gaji Bupati Banjarnegara itu, Ganjar mengatakan tidak akan memberikan teguran.
“Tidak ada teguran. Hanya saya sampaikan saja, sabar,” imbuhnya.
Disinggung tentang berapa idealnya gaji kepala daerah, Ganjar menerangkan hal itu sangat relative. Namun dari obrolan bersama bupati/wali kota se Jateng, Ganjar menemukan angka yang diharapkan oleh mereka.
“Saat ada kasus OTT Kudus, saya tanya apa problemnya. Mereka menjawab bahwa pendapatan kurang. Terus saya tanya kalau kurang berapa? Mereka mengusulkan Rp100 juta,” terangnya.
Menurut Ganjar, angka itu masuk akal. Meski itu hanya berdasarkan obrolan dan belum dilakukan riset khusus tentang berapa sebenarnya kebutuhan gaji kepala daerah dan dengan indikator tertentu.
“Namun menurut saya, angka Rp100 juta itu masuk akal. Sudah saya komunikasikan dengan Presiden, Kemenkeu dan Kemendagri. Sudah saya ajak ngomong cukup lama. Ini memang butuh proses panjang. Sekali lagi, sabar,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, slip gaji Bupati Banjarnegara menjadi bahan pembicaraan di dunia maya. Dalam postingan itu, terta gaji Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono hanya Rp5,9 juta setelah dipotong untuk zakat.
“Mudah-mudahan beliau (Presiden) sebagai orang tua saya dan panutan saya bisa melihat keadaan gaji bupati yang ada di seluruh Indonesia, saya kira sama. Dari tahun 2010 sampai sekarang belum ada penyesuaian. Mudah-mudahan barangkali ada peningkatan, bisa bermanfaat untuk teman-teman kita semua di Indonesia yang sebagai kepala daerah,” kata Budhi. (suarabaru.id)