SEMARANG – Jawa Tengah membuat peraturan kepada seluruh pegawainya mengenakan baju adat setiap hari Kamis. Tak hanya baju adat Jawa yang dipakai pada Kamis pekan pertama sampai ketiga, Pemprov Jateng juga mewajibkan jajarannya mengenakan pakaian adat nasional pada Kamis pekan keempat.
Tidak hanya memerintah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun selalu tampil mengenakan pakaian adat setiap hari Kamis. Penampilan Ganjar berbalut baju adat selalu menyita perhatian publik.
Kamis pekan pertama bulan September ini, penampilan Ganjar cukup mencolok publik. Ia tampil mengenakan pakaian adat jenis beskap dengan kain lurik berwarna-warni. Dipadu dengan sarung batik dan berblangkon, penampilan Ganjar begitu berbeda.
Namun siapa sangka, penampilan Ganjar yang memesona itu memiliki cerita unik. Ganjar mengatakan, beskap lurik warna-warni yang dipakainya itu, tidak mahal, hanya seharga Rp70.000.
“Ini bagus lho, motif luriknya warna-warni. Kalau biasanya lurik hanya warna coklat, ini muncul kreasi lurik warna-warni yang menurut saya keren. Karena bagus, saya beli. Ini tidak mahal lho, kainnya ini hanya Rp70.000, lebih murah dibanding ongkos jahitnya,” ucap Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Kamis (5/9).
Meskipun begitu, Ganjar mengatakan selama seharian mengenakan baju lurik tersebut, semua orang mengatakan bagus dan menyangka mahal. Padahal, harganya sangat murah dan sangat terjangkau.
“Jadi kalau ada yang bilang kebijakan saya mewajibkan mengenakan pakaian adat memberatkan, itu sebenarnya tidak menjadi alasan,” tegasnya.
Selain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, kebijakan penggunaan pakaian adat lanjut Ganjar juga dilakukan untuk meningkatkan ekonomi kreatif. Saat ini lanjut dia, para penjual batik, blangkon, lurik, kebaya menjadi kebanjiran order.
“Sekarang industri blangkon, batik, lurik, beskap dan lainnya jadi berkembang di Jateng. Cara-cara inilah yang tepat untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat,” tutupnya.
Salah satu tamu Ganjar yang terpukau dengan penampilan Ganjar adalah Deputi Bidang Kemaritiman Sekertaris Kabinet, Agustina Murbaningsih. Agustina yang datang bersama rombongan tidak menyangka, beskap Ganjar seharga Rp70.000.
“Saya kira mahal pak, soalnya keren sekali,” kata dia.
Agustina pun mengapresiasi langkah Ganjar menerbitkan kebijakan penggunaan pakaian adat di Jawa Tengah. Menurutnya, itu langkah kongkret sebagai wujud cinta budaya bangsa.
“Apalagi, pakaian adalah simbol dari kepribadian dan jati diri bangsa,” ucapnya. (suarabaru.id)