Jepara- Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan, Sabtu 24/8 menyelenggarakan tahap penetapan dan pengambilan undian nomor urut Calon Petinggi. Acara yang digelar di Pendopo Balaidesa Tahunan tersebut dihadiri oleh seluruh Peserta Bakal Calon Petinggi beserta tim suksesnya masing-masing. Ada lima peserta Bakal Calon Petinggi yang akan maju dalam kontestasi.
Yang menjadi masalah klasik dalam setiap pemilihan yaitu adanya politik uang. Padahal, Dalam persyaratan maju sebagai Calon Petinggi, salah satunya adalah aturan tentang larangan menggunakan politik uang. Salah satu point persyaratannya, Membuat Surat Pernyataan tidak akan melakukan politik uang bermaterai cukup. Dan itu dilaksanakan pada saat pendaftaran.
Namun, dalam prakteknya, peredaran politik uang tidak bisa diantisipasi atau sekedar diminimalisir oleh panitia pengawas. Politik uang seolah menjadi rangkaian dari pelaksanaan Pileg dan Pilpres kemarin. Karena Panitia Pengawas hanya bisa menindak ketika ada laporan, saksi dan barang bukti. Selama tidak ada laporan, Panitia tidak berani menindak praktek curang tersebut.
Dalam obrolan singkat dengan Khamdi, Ketua Panitia Pilpet Desa Tahunan mengatakan, “Kami tidak bosan-bosannya untuk mensosialisasikan kepada para calon untuk tidak menggunakan politik uang dalam pelaksanaan Pilpet Desa Tahunan. Dan kami berencana untuk mengundang para calon untuk duduk bersama, berkomitmen, Desa Tahunan bersih dari Politik uang” hal ini disampaikan di sela-sela pengambilan nomor urut Calon Petinggi Desa Tahunan. Sabtu, 24/8 di Pendopo Balai Desa Tahunan.
Hal senada juga disampaikan oleh Alfandi, anggota Panitia Pilpet Desa Tahunan lainnya. Namun dia mengatakan, yang perlu diwaspadai adalah adanya oknum di luar tim Calon Petinggi. “Banyak sekali oknum-oknum diluar tim dari Calon Petinggi yang juga bermain dalam peredaran uang, hal ini yang juga sangat meresahkan dan sangat sulit dalam menindak” pungkasnya. (Suarabaru.id/Ulil Abshor).