Magelang- Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang mengadakan lomba cerdas cermat gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kebun Bibit Senopati (KBS) Magelang, beberapa hari lalu. Lomba diikuti Gapoktan dari tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Magelang Utara, Magelang Tengah dan Magelang Selatan.
Kegiatan yang dulu populer dengan sebutan Kelompencapir (kelompok pendengar, pembaca dan pirsawan) itu menarik antusias masyarakat, terutama dari unsur Kecamatan, Kelurahan, Koramil dan petani pengurus kelompok tani se-Kota Magelang.
Lomba dibagi dalam empat sesi. Yaitu sesi soal wajib, soal lemparan, soal rebutan, soal praktik dan diselingi soal kehormatan dari Kepala Disperpa dan Kepala Bidang Bidang Pertanian Disperpa.
Kepala Disperpa Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko menjelaskan, kegiatan ini merupakan ajang kompetisi antarpetani guna mendapatkan sumber daya manusia pertanian yang handal dalam berusaha tani, baik di sektor tanaman pangan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan pengetahuan umum lainnya di bidang pertanian.
‘’Petani yang memiliki kemampuan dan keterampilan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup petani dan keluarganya,’’ terang Eri.
Dia juga menjanjikan memberangkatkan 1 orang petani dan 1 orang penyuluh ke Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda KTNA) Provinsi Jawa Tengah, di Kabupaten Tegal, Oktober 2019.
Kepala Bidang Pertanian Disperpa Kota Magelang, Agus Dwi Windarto menambahkan, lomba cerdas cermat menjadi momen penting sebagai media pengembangan diri, menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, mengasah keterampilan dan menggali potensi diri bagi para petani.
‘’Tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan petani yang handal dan berdaya saing,’’ tegasnya.
Di Kota Magelang terdapat 18 kelompok tani dan 7 Gapoktan yang sudah terdata dan terregistrasi di Disperpa. Kelompok-kelompok ini berfungsi sebagai wadah komunikasi antarpetani, serta memperkuat kerjasama petani dengan pihak lain.
Koordinator Dewan Juri Lomba Cerdas Cermat Gapoktan, Sam Wahyono mengaku cukup sulit untuk menentukan pemenangnya. Ketiga Gapoktan di bawah bimbingan penyuluh masing-masing sudah unjuk kemampuan dan ketrampilan yang terbaik dan seimbang.
‘’Menang kalah soal biasa, yang penting mereka meningkat wawasan dan ketrampilannya setelah kembali ke dunia nyata (usaha tani) masing-masing,’’ ujarnya.
Setelah menjalani kompetisi sekitar 1,5 jam, akhirnya Gapoktan Magelang Tengah tampil sebagai Juara I dengan nilai 1600, diikuti Gapoktan Magelang Utara (Juara II, nilai 1540) dan Gapoktan Magelang Selatan (Juara III, nilai 1310). (hms)
Editor : Doddy Ardjono