Jepara – Para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama (Unisnu) Tahun Akademik 2018/2019 periode ke-2 mendapat tugas untuk mengenalkan sosok Ratu Kalinyamat kepada masyarakat. Hal ini sebagai upaya agar sosok Ratu Kalinyamat tidak hanya dikenal dalam dimensi kultural, tetapi juga kesejarahan.
Karena itu sebelum diterjunkan kedesa-desa, oleh Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi, , 506 mahasiswa mendapatkan kuliah umum Ratu Kalinyamat, oleh sejarawan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Alamsyah. Pelepasan KKN dilakukan dipendopo Kartini, Selasa ( 23/7). Hadir pada acara ini, Rektor Unisnu, Sa’dullah Assaidi.
Menurut Alamsyah, Ratu Kalinyamat bagi masyarakat Kabupaten Jepara, adalah pahlawan kultural Sebagian besar masyarakat mengetahui kiprah, eksistensi, dan sejarah Ratu Kalinyamat sebagi tokoh regional yang berkontribusi pada perjuangan nasional. Namun karena minimnya referensi, aspek kesejarahan kurang dipahami.
Padahal sebagai tokoh regional, Ratu Kalinyamat merupakan tokoh yang memiliki peran besar dalam membangun kekuatan bersama melawan penjajah Portugis. “Ratu Kalinyamat sebagai penguasa Jepara telah menempatkan dirinya sebagai tokoh nasional. Tidak hanya untuk masyarakat Jepara, tetapi juga membangun hubungan dengan Aceh, Johor, dan Hitu Maluku dalam melawan Portugis” ujar Alamsyah.
Dijelaskan pula, Ratu Kalinyamat juga memiliki peran penting dalam sejumlah bidang, seperti politik, ekonomi, seni budaya, dan bahkan hubungan internasional,” ujar Alamsyah.
Sementara dibidang politik peran Ratu Kalinyamat dapat dilihat dari ekspedisi militer atas permintaan Sultan Johor yang dilakukannya ke Malaka sebanyak dua kali, pada tahun 1551 dan 1574 untuk menyerang kolonialisme Portugis.
Sedangkan di bidang ekonomi, Jepara dibawah pemerintahan Ratu Kalinyamat mampu berkembang sebagai bandar perdagangan dan pelayaran terbesar dipesisir utara Jawa. Dalam bidang seni budaya, peran penting Ratu Kalinyamat adalah dalam menyebarkan agama Islam. Lalu dalam bidang hubungan luar negeri, Jepara telah melakukan hubungan dengan Maluku, Lawai, Tanungpura, Ambon, Aceh, Malaka, Johor, Banten, dan Cirebon,” papar Alamsyah.
Semenara Ketua Tim Kajian Ratu Kalinyamat Yayasan Darma Bhakti Lestari, Ratno Lukito menyampaikan, bersama-sama masyarakat Kota Ukir tengah mengajukan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat kepada pemerintah pusat.
“Mengajukan tokoh Ratu Kalinyamat. Untuk mengajukan menjadi pahlawan nasional. “Bersama Unisnu kami sedang menyempurnakan pengajuan Ratu Kalinyamat kepada pemerintah sebagai pahlawan nasional
Kalau berhasil, Jepara akan mempunyai dua pahlawan putri, yaitu Ratu Kalinyamat dan RA Kartini,” ungkap Ratno.
Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan kepada para mahasiswa untuk mengkampanyekan Ratu Kalinyamat kepada masyarakat, agar menjadi pahlawan nasional.
“Saat nanti berada di tempat KKN, silahkan bisa menggali data sebanyak-banyaknya tentang Ratu Kalinyamat, minimal dikenalkan dan diceritakan agar tidak hanya menjadi dongeng,” kata dia. (SuaraBaru. Id/Hadi Priyanto)