blank
Suasana hari pertama sekolah di SDN 9 Purwodadi. Para murid bersemangat di hari pertama masuk sekolah. Khususnya bagi murid baru kelas 1. Foto: Hana Eswe.

GROBOGAN – Riang dan gembira terlihat dari para pelajar jenjang TK hingga SMA di hari pertama masuk sekolah, Senin (15/7). Di beberapa sekolah, terlihat para pelajar sangat senang bisa kembali ke sekolah setelah sekitar dua minggu lamanya mereka libur kenaikan kelas.

Wajah suka cita tergambar dari para siswa yang berstatus sebagai murid baru di jenjang kelas I SD, kelas VII SMP dan kelas X SMA. Fafa (7), misalnya. Dengan seragam putih merah lengkap dengan topinya menjadi penyemangat. Putera tunggal Agung dan Sri, warga Purwodadi ini merasa senang bisa sekolah di sekolah yang diinginkannya yakni SDN 9 Purwodadi.

“Senang sekali bisa masuk sekolah yang diinginkan sejak dulu,” kata Fafa.

Di tempat lain, para pelajar SDN 2 Selo Tawangharjo juga merasa senang dapat bertemu dengan teman-temannya kembali. Pasalnya, libur panjang yang mereka lalui sudah habis dan saatnya belajar bersama di sekolah. Dikatakan Kepala SDN 2 Selo, Sutrisno, para siswa bersemangat bisa berkumpul bersama-sama lagi untuk belajar di tahun ajaran baru 2019/2020.

“Sebelum masuk, kita melaksanakan upacara terlebih dulu kemudian saling bersalam-salaman. Jadi yang kelas 1 SD bersalaman sekaligus berkenalan dengan kakak-kakak kelasnya,” ujar Sutrisno.

Hal yang sama terlihat di SDN 1 Boloh, Kecamatan Toroh. Di sekolah yang dipimpin Cahyaning Adiarti ini juga terasa euforia tahun ajaran baru 2019/2020 ini. Dikatakan Atik, para siswanya terlihat bersemangat dalam menghadapi tahun ajaran baru ini.

“Semua aman dan terkendali. Anak-anak semangat sekali masuk sekolah di hari pertama ini. Jumlah murid baru ada 26 siswa,” ujar perempuan yang akrab disapa Atik ini.

Orang Tua Murid Tidak Perlu Khawatir

Sehari sebelum masuk sekolah, para orang tua murid bersama anak-anaknya mendatangi SDN 1 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo, Minggu (14/7) malam. Mereka berebut bangku setelah mendengar kabar bahwa kuota bangku untuk murid kelas 1 SD kurang dari jumlah murid yang ada, Hal tersebut terekam dalam sebuah video yang dibagikan ke grup WA. Terlihat dalam video berdurasi 17 detik tersebut, beberapa bangku berikut tas siswa diikat dengan lakban. Artinya, tempat duduk tersebut sudah ada yang menempati.

blank
Sebuah bangku beserta tas milik calon siswa kelas 1 SDN 1 Plosorejo diikat lakban sebagai tanda tempat duduk tersebut sudah ada yang menempati. Hal inilah yang seharusnya tidak boleh terjadi. Foto: tangkapan video amatir.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan Amin Hidayat menyayangkan hal tersebut. Saat dikonfirmasi, pihaknya menyatakan hal seperti ini tidak perlu terjadi, apalagi sampai mengajak anak-anaknya ke sekolah pada malam hari hanya untuk mencari bangku. “Hal tersebut tidak semestinya terjadi. Orang tua menyerahkan putra-putrinya ke sekolah. Sekolah yang menata. Orang tua seharusnya mempercayakan pada pihak sekolah untuk pendidikan putra-putrinya. Kalau memang benar kurang untuk bangkunya, bisa dicarikan solusinya,” papar Amin, saat dihubungi suarabaru.id, Minggu (14/7) malam, sesaat setelah video tersebut menyebar.

suarabaru.id/Hana Eswe.