blank
Siswa salah satu sekolah swasta di Kecamatan Bogorejo,  Blora, menggelar kegiatan kesiswaan bersama anggota Forkompkmcam setempat. Foto : SB-Dok/Wahono. 

BLORA – Sekolah swasta di Blora, menolak pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi tahap II digelar Dinas Pendidikan setempat, 27-28 Juni 2019.

Penolakan PPDB tahap II itu, disebabkan terdapat beberapa sekolah swasta minim pendaftar calon peserta didik baru.

“Ada penolakan PPDB tahap II sejumlah sekolah swasta, wajarlah itu, tapi koq tetap jalan,” ungkap guru sekolah swasta pada suarabaru.id dan bebeberpaa guru lainnya saat acara reuni, Kamis (27/6).

Terpisah Kepala SMP Kristen Kota Blora, Kustiah, membeber dengan adanya PPDB sistem zonasi saat ini sangat merugikan sekolah-sekolah swasta.

Sebabnya, tambah Kustiah, calon peserta didik yang jaraknya dekat dengan sekolah negeri, meski nilainya minim akan menyerbu sekolah pelat merah itu.

“Kami sekolah swasta dirugikan dengan sistem zonasi, fair saja kami menolak dengan PPDB zonasi  tahap II,” tandas Kustiah melalui telepon.

Membunuh

Ditambahkan, sekolah yang dikelonya,  dulu adalah sekolah swasta favorit di Blora, bahkan Menteri Penerangan era orde baru H. Harmoko, pernah sekolah di SMP Kristen tersebut.

Hanya yang memprihatinkan, saat ini sekolahnya baru mendapat dua calon peserta didik baru, dan tahun lalu juga hanya enam siswa.

“Sekolah kami jadi korban sistem zonasi, karena saat ini baru dapat dua calon peserta didik baru,” ungkap Kustiah.

Di tempat lain, Sudarni, Kepala SMP Muhammadiyah,  Kota Blora, juga menolak program PPDB sistem zonasi yang berdampak bisa membunuh sekolah swasta.

“Saya juga menolak PPDB zonasi tahap II oleh Dinas Diknas Blora, karena bisa membunuh sekolah-sekolah swasta, ” tandas Sudarni melalui telepon.

Saat ini SMP Muhammadiah Blora baru menjaring calon peserta didik 17 orang (1 kelas), tahun kemarin bisa tiga kelas dengan 20 siswa perkelasnya.

Terpisah Kepala Dinas Diknas Kabupaten Blora, Hendi Purnomo, membenarkan membuka PPDB tahap II pada Kamis-Jumat (27-28/6/2029).

Menurutnya, jika tidak dibuka PPDB sistem zonasi tajap II, dikhawatirkan banyak anak-anak tidak dapat sekolahan, bahkan terancam tidak bisa sekolah.

“Benar, hari ini dan besok kamin gelar PPDB sistem zonasi tahap II untuk antisasipasi banyak anak yang tidak bisa sekolah,” jelas Hendi.

suarabaru.id/Wahono