GROBOGAN – Berenang merupakan olahraga yang mengasyikan karena berhubungan dengan air. Meski terasa segar saat melakukan olahraga tersebut, tetapi perlu memperhatikan keselamatan diri sendiri.
Ibrahim Safa, remaja 17 tahun asal Desa Kuwaron RT 02 RW 02 Kecamatan Gubug dinyatakan meninggal oleh tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gubug pasca ditemukan tenggelam di sungai irigasi dusun Ngrawing, desa Ngambakrejo, kecamatan Tanggungharjo, Rabu (26/6) sekitar pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, insiden tenggelamnya Ibrahim bermula saat korban pergi bermain bersama Rizal (14), Ilham (15), Rizki (17) dan Imam (20) di jembatan sungai irigasi di dusun Ngrawing, sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka bermaksud hendak berenang di sungai berarus deras.
Rencana bermain di sungai tersebut berakhir dengan kesepakatan bersama untuk berenang di aliran sungai tersebut. Keempat rekannya menuturkan, korban melakukan lompat dari atas jembatan tersebut untuk mencari sensasi lain. Namun, arus sungai yang sangat deras membuat korban tak bisa berenang.
Rekan-rekan korban panik ketika tubuh Ibrahim berangsur-angsur menghilang dari permukaan air. Kemudian, mereka berteriak minta tolong kepada warga sekitar.
Insiden ini kemudian dilaporkan ke Polsek Tanggungharjo. Aparat yang menerima laporan tersebut langsung mendatangi lokasi. Di sana, petugas dan warga setempat melakukan pencarian terhadap korban.
Sekitar pukul 16.00 WIB, jasad korban ditemukan Ahmad Makhruf (44), warga ds Ngrawing RT 05 RW 03 Desa Ngambakrejo, Kecamatan Tanggungharjo. Korban ditemukan sekitar 75 meter sebelah barat jembatan sungai irigasi tersebut.
Menurut keterangan Kapolsek Tanggungharjo AKP Darmono dalam laporan bernomor LP/B/10/VI/2019/JATENG/RES GROB/SEK TGHJ tertanggal 26 Juni 2019 mengatakan, korban berenang di bawah jembatan sungai irigasi tersebut yang berkedalaman 1,5 meter. Sementara, jarak permukaan air dengan jembatan sekitar 1 meter.
“Sekira pukul 16.00 WIB, korban ditemukan warga di sungai tersebut yang berjarak 75 meter sebelah barat dari jembatan tempat korban melompat. Warga langsung memberikan pertolongan dengan mengangkat korban dari dalam sungai kemudian melarikannya ke RS PKU Muhammadiyah Gubug. Setelah sampai di rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal oleh tim medis setempat,” jelas AKP Darmono, yang sempat mendatangi RS tersebut untuk melihat kondisi korban.
AKP Darmono menambahkan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Usai dinyatakan meninggal dunia, jasad korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
suarabaru.id/Hana Eswe.