TEMANGGUNG- Dua desa di wilayah Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung yang terdampak kesulitan air bersih di musim kemarau ini mendapatkan penyaluran air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung. Kedua desa tersebut yakni, Desa Drono dan Jetis.
“Penyaluran air bersih ke Desa Drono dan Jetis ini dilakukan, setelah kami menerima surat permohonan bantuan air bersih dari Kecamatan Tlogomulyo untuk dua desa tersebut, karena sumber mata air warga di dua desa tersebut telah mongering,” kata Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi.
Gito mengatakan, setelah mendapatkan surat permohonan tersebut, pihaknya langsung melakukan survey dan hasilnya masyarakat setempat memang sangat membutuhkan bantuan tersebut dan langsung didistribusikan.
Menurutnya, penyaluran air bersih ke dua desa tersebut menggunakan dua truk tangki air masing-masing berkapasitas 5.000 liter. Sedangkan, titik pasok air bersih di bak penampungan masyarakat dan pondok pesantren setempat. “Air yang ditampung di bak penampungan di titik pasok tersebut, kemudian warga mengambilnya dari bak penampungan tersebut,” katanya.
Ia menjelaskan, di awal musim kemarau ini, pihaknya telah memetakan wilayah-wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, masuk daerah rawan kekeringan dan kesulitan air bersih. “Dari 20 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Temanggung , 11 kecamatan diantaranya rawan kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih di musim kemarau,” katanya.
Menurutnya, dari 11 kecamatan yang dipetakan rawan kekeringan tersebut tidak terjadi di semua desa yang ada 11 kecamatan tersebut. Melainkan hanya beberapa desa saja.
Ke- 11 kecamatan tersebut yakni Kecamatan Pringsurat, Kaloran, Gemawang, Kandangan, Selopampang, Tembarak. Selain itu juga di Kecamatan Tlogomulyo, Bulu, Kledung, Jumo dan Tretep. “Wilayah-wilayah tersebut merupakan daerah ‘langganan’ kekeringan di saat musim kemarau tiba,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemetaan terhadap 11 dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung tersebut, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Dan daerah-daerah tersebut mengalami hal yang sama pada tahun 2018 lalu dan tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan antisipasi dengan mengalokasikan sebanyak 350 tangki air untuk penyaluran air bersih ke daerah-daerah tersebut. “Saat ini, kami mengalokasikan sebanyak 350 tangki air. Dan, bila nanti masih kurang, kita akan usahakan lagi dengan meminta bantuan dari pihak swasta untuk penyediaan air bersih. Misalnya, melalui corporate social resposibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang ada di Temanggung, “ katanya.
Suarabaru.id/yon