GROBOGAN – Senyum merekah terlihat dari para keluarga para mandor hutan yang mendiami ‘werkit’ yakni rumah kerja bagi para mandor hutan dan menjadi tempat persinggahan bagi keluarganya. Pasalnya, mereka kedatangan tamu istimewa yakni Adm Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih, Agus Prianton.
Kedatangan Agus Prianton ke ‘werkit’ para mandor ini, sebagai bagian dari kegiatan patroli. Dengan kegiatan ini, Agus menyatakan ingin secara langsung melihat ‘werkit’ yang didirikan di pinggiran hutan. Total sebanyak 32 ‘werkit’ tersebar di wilayah kerja Perum Perhutani KPH Gundih.
“Ada beberapa mandor hutan yang menempati werkit ini sampai 20 tahun. Bangunannya sederhana yakni 6 x 10 meter persegi. Rumah ‘werkit’ ini ditinggali para mandor bersama keluarganya,” kata Agus, sapaan akrab Agus Prianton.
Menurut Agus, beberapa mandor hutan ini sebenarnya mempunyai rumah sendiri. Namun, adanya panggilan tugas kerja, mau tidak mau mereka membawa serta keluarganya tinggal dalam ‘werkit’ ini.
Dalam kegiatan ini, Agus juga mengimbau kepada para mandor hutan serta polisi hutan yang berada di lingkup KPH Gundih agar selalu siaga pada saat menjaga lahan milik Perum Perhutan ini. Bahkan, pihaknya meminta supaya terjalin terus komunikasi pada warga yang mengelola lahan milik Perhutani ini.
“Selalu berkoordinasi dengan penegak hukum lain sebab wilayah hutan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora dan Provinsi Jawa Timur. Bila terjadi pencurian kayu dan sulit melakukan pengejaran maka segera lakukan koordinasi,” imbau Agus.
Dalam kesempatan itu, Agus Prianton juga memberikan bingkisan lebaran untuk para mandor hutan yang masih menempati ‘werkit’ ini. Hal itu seperti yang terlihat di ‘werkit’ milik Kepala Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan (KSKPH) Kradenan.
“Pemberian ini sebenarnya sebagai wujud perhatian dan terima kasih kami kepada para mandor hutan yang masih menempati ‘werkit’ ini sebab peran serta mereka sangat penting guna menjaga kelestarian hutan dari para pencuri kayu,” pungkas Agus.
suarabaru.id/Hana Eswe.