TEGAL – Jelang bulan suci Ramadan, harga telur ayam ras di beberapa pasar tradisional di Kota Tegal mulai merangkak naik. Kondisi tersebut terjadi diperkirakan karena meningkatnya permintaan konsumen.
“Saat ini harga jual telur ayam mencapai Rp 23.000/kg dari sebelumnya yang hanya berkisar Rp 22.000/kg,” ujar distributor telur di Blok C Pasar Pagi, George, kemarin.
Menurut dia, kenaikan harga jual telur dipengaruhi tingginya jumlah konsumsi masyarakat yang menggelar hajatan dan pesanan kue. Bahkan, untuk memenuhi ketersediaan stok telur ayam ras harus mendatangkan dari sejumlah daerah seperti, Batang dan Kendal.
Hal serupa juga disampaikan pedagang pedagang telur di Pasar Randugunting, Rukminah. Dia mengaku kewalahan dengan seiring naiknya harga telur. Sebab, biaya kulakan dari produsen semakin bertambah karena pasokan telur ayam ras yang didatangkan berasal dari luar daerah.
Sementara itu, pedagang daging ayam potong di Blok C Pasar Pagi, Sriati menyatakan, untuk saat ini belum ada tanda-tanda kenaikan harga daging ayam potong meski sudah memasuki sepekan jelang Ramadan. Bahkan, harganya masih stabil sekitar Rp 32.000 – Rp 35.000/kg.
Menurut dia, komoditas daging ayam diperkirakan masih cenderung bertahan. Untuk ketersediaan stok dan pasokan masih cukup. Dengan demikian, diharapkan bisa menstabilkan harga jual untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kalau harganya kembali stabil, otomatis daya beli masyarakat masih mampu,” tandasnya.(SuaraBaru.id/Hoed)