WONOGIRI – Provinsi Jawa Tengah (Jateng), masih memiliki sebanyak 3,9 juta penduduk miskin. Jumlah ini, mencapai 11,32 persen dari total penduduk Jateng. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,5 juta penduduk ditangani melalui Program Keluarga Harapan (PKH), dan ada sebanyak 194 ribu penduduk yang kemudian berhasil terentaskan dari lilitan kemiskinan.
Demikian ditegaskan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinisi Jateng yang diwakili Kabid Perlindungan Sosial, Sardjimo. Penegasannya ini, Selasa (9/4), disampaikan saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Jambore PKH Tahun 2019 yang digelar di Alun-alun Giri Krida Bakti depan Kantor Bupati Wonogiri. Upacara pembukaan Jambore PKH, ditandai pemukulan gong oleh Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa didampingi jajaran Forkompinda dan Kepala Dinsos Wonogiri, Suwartono.
Terkait kemiskinan di Jateng, Sarjimo, menyatakan, ada sebanyak 14 kabupaten berkategori merah dengan pemilikan angka kemiskinan yang tinggi. ”Tapi Kabupaten Wonogiri tidak termasuk dalam 14 kabupaten merah di Jateng,” tegasnya, sembari menyampaikan apresiasi terhadap Wonogiri sebagai kabupaten yang berhasil memberikan kontribusi besar dalam melakukan pengurangan pengentasan kemiskinan penduduk.
Mewakili Bupati Wonogiri, Wakil Bupati (Wabup) Edy Santosa, menyatakan, PKH diberlakukan sejak Tahun 2011. Awalnya terbatas pada sebanyak 9.112 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 19 kecamatan, dan kemudian ditingkatkan menjadi sebanyak 42.124 KPM di 25 kecamatan se Kabupaten Wonogiri. ”Dengan mendapatkan bantuan PKH sebanyak Rp 73,3 miliar dari APBN, yang didukung bantuan dana operasional dari APBD sebanyak Rp 300 juta,” tegas Wabup Edy Santosa.
Dampak dari PKH tersebut, ikut mempercepat pengentasan kemiskinan penduduk Kabupaten Wonogiri dari semula sebanyak 12 persen menjadi Rp 10,75 persen. Bersamaan upacara pembukaan Jambore PKH Tahun 2019, Wabup Wonogiri Edy Santosa berkenan mewisuda sebanyak 760 penduduk Wonogiri yang telah berhasil tergraduasi atau terentaskan dari lilitan kemiskinan. Prestasi Wonogiri dalam mengentaskan penduduk dari lilitan kemiskinan melalui PKH ini, menjadi yang tertinggi di Provinsi Jateng. Wabup juga menyerahkan hadiah kepada team work Wonogiri yang juga berpestasi sebagai peringkat tertinggi di Jateng, serta hadiah kepada personel pendamping PKH yang berprestasi, dan personel administrator teladan.
Upacara pembukaan Jambore PKH Tahun 2019, diawali dengan senam sehat bersama yang diikuti oleh dua ribu peserta. ”Mereka terdiri para KPM, personel pendamping PKH, para Tenaga Sosial Kecamatan (TSK) se Kabupaten Wonogiri beserta para tamu undangan,” jelas Asisten Sekda Wonogiri, Edi Sutopo. Ikut hadir pula para Kepala Dinsos se Solo Raya. Kata Edi Sutopo, dalam jambore ini ikut dilombakan paduan suara dan lomba mewarnai, lomba balita sehat, lomba stand pameran produk KPM, yang masing-masing diikuti oleh 25 kontingen dari 25 kecamatan se Kabupaten Wonogiri. Berkaitan ini, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, berkenan memberikan jamuan makan dan minum bagi seluruh peserta jambore. Menu yang disuguhkan secara gratis di halaman Kantor Bupati, terdiri atas berbagai jenis kuliner seperti nasi rames, lontong, bakso dan es buah.(suarabaru.id/bp)