SOLO- Suara gending yang mengiringi tarian Bedhaya Ketawang membuat kerabat, sentana dan abdi dalem serta tamu yang hadir di Bangsal Sasana Sewaka Karaton Surakarta Hadiningrat menjadi terkesima.
Mereka larut dalam suasana hening sekitar 275 menit dalam rangka Tingalan Dalem Jumenengan ke -15 SISKS Paku Buwana (PB) XIII yang berlangsung Senin (1/4). Peringatan naik tahta Raja Karaton Surakarta kali ini memunculkan suasana berbeda dibanding kegiatan sejenis sebelumnya, karena diwarnai terbitnya Sabda Dalem SISKS PB XIII yang berisi tentang rekonsiliasi keluarga karaton.
Pantauan suarabaru.id di kompleks Karaton Surakarta mengungkapkan, ritual Tingalan Dalem Jumenengan ke -15 PB XIII dimulai dengan kehadiran Raja Karaton Surakarta di Sasana Sewaka pukul 09.50 WIB . Kehadiran raja bersama permaisuri dari Dalem Ageng diwarnai dengan ditabuhnya gamelan Kyai Kaduk Manis dan Manisrengga yang membawakan gending Srikaton.
Mengetahui raja telah duduk di Singgasana, dimulailah pisowanan Kerabat, Sentono dan abdi dalem karaton Surakarta . Berikutnya muncul sembilan penari Bedhaya Ketawang yang langsung menari di hadapan raja dan mereka yang hadir di Sasana Sewaka selama 100 menit sejak pukul 10.40 WIB. Pada acara dihadiri Menko Polhukam Wiranto dan Mendagri Tjahjo Kumolo juga disampaikan dan Menko Polhukam Wiranto Sabda Dalem SISKS PB XIII.
SISKS PB XIII dalam sabda tertulis yang dibacakan Sekertaris Pribadi KP Sugeng Adiningrat menyatakan, ditetapkan sebagai Susuhunan Karaton Surakarta Hadiningrat dengan gelar SISKS Paku Buwana Senopati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama XIII pada 25 Rejeb tahun Wawu 1937 atau10 September 2004.
Banyak hambatan harus dihadapi selama menduduki tahta. Di antaranya bertikai dengan adik sendiri yakni KGPH Tejowulan yang menetapkan diri sebagai PB XIII. Namun pertikaian berakhir dengan ditandatanganinya perdamaian pada 22 Mei 2012 di Gedung DPR RI Jakarta.
Perdamaian yang berlangsung ternyata memunculkan pertikaian baru dengan sejumlah Sentana dalem dipimpin Gusti Moertiyah Wirabumi. Tahta Karaton Surakarta bisa kembali diduduki PB XIII mulai 22 April 2017 hingga kini dengan ditandatanganinya perdamaian dengan GRAy Moertiyah bersama kelompoknya.
Sementara itu Menko Polhukan Wiranto dalam amanatnya menandaskan, sekarang kita bisa menikmati bersama budaya keraton yang adiluhung penuh ajaran kebaikan. „Karena itu marilah kita bersama merawat warisan adiluhung berupa kultur budaya nasional luar biasa ini yang ditinggalkan para pendahulu berabad tahun dan tetap terpelihara hingga sekarang. Untuk melakukan perawatan butuh kolaborasi dengan pemerintah pemerintah pusat maupun daerah,“ kata Wiranto.
Masih dalam kesempatan sama Pengageng Parentah Karaton Surakarta KGPH Dipokusumo dalam keteranganya menyatakan, pelbagai kegiatan dilakukan terkait Tingalan Dalem Jumenengan ke-15 SISKS PB XIII. Di antaranya memberikan kekancingan kepada 300 abdidalem dan 50 sentana dalem. Selain itu Karaton juga menggelar Kirab diikuti ratusan peserta dan mengerahkan 22 kereta kuda milik karaton Surakarta . Kirab sejauh 6 kilometer mengelilingi beteng karaton Surakarta akan diikuti SISKS PB XIII.
Suarabaru.id/Adji W