BLORA — Sempat mengalami kendala pada bagian dalam sumur, pemboran sumur BNA-P3 Banyuasin, di Desa Semanggi, Kecamatan Jepon, Blora, akan dilanjutkan pada pertengahan April 2019.
“Ada hambatan di liftingnya, untuk sementara pemboran harus dihentikan dulu,” jelas Afwan Daroni, Cepu Field Manager, Pertamina EP Asset 4, Senin (1/4).
Penghentian pemboran, lanjutnya, hingga kondisi rig (perangkat pengeboran) kosong dan perangkat bor bisa masuk ke lokasi.
“Menunggu rig kosong dulu, karena sumur berada di lokasi terpencil,” jelas Afwan Daroni.
Dijelaskan, penghentian operasi harus dilakukan demi menjaga lubang sumur tetap aman. Sebab kalau dipaksakan, nanti bisa terjadi kerusakan di bagian bawahnya, bahkan lubangnya bisa hilang.
Cepu Field Manager menambahkan, pengeboran terakhir berkisar kedalaman 1.600 meter sampai 1.700 meter. Rencananya akan dianjutkan pada pertengahan april ini.
“Mohon do’anya, mudah-mudahan berhasil,” kata Afwan Daroni.
41 Hari
Dibeirtakan sebelumnya, PT. Pertamina Asset 4, kembali mencari cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Blora. Pencarian migas diawali dengan syukuran tajak (memulai pengeboran) sumur Banyuasin BNA P3.
Kegiatan tajak pengeboran (eksplorasi) sumur BNA P-3 di kawasan hutan jati masuk Desa Semanggi Kecamatan Jepon, diawali dangan syukuran tajak, Rabu (7/11/2018), dengan rencana masa pemboran 41 hari.
Sumur BNP P-3 diprediksi memiliki cadangasn migas yang cukup besar, sehingga dari pemboran ini diharapkan bisa menghasilkan minya sekitar 150 perharinya.
Untuk keperluan itu, pihaknya akan melaksanakan pemboran dengan kedalaman 2.036 meter (41 hari kerja), mengunakan rig 25.2/LTO750-M, dan targetnya berjalan lancar dan zero accident (nol kecelakaan kerja).
Jika pencarian migas ini berhasil, lanjutnya, akan berdampak positif bagi warga sekitar sumur, dan memberikan tambahan pendapatan asli daerah (PAD).
Bupati H. Djoko Nugroho, menyatakan dukungan penuh terhadap tajak sumur BNA P-3, minta kepada warga Desa Semanggi mendoakan agar sukses mendapatkan cadangan migas dan mendukung kelancarannya.
“Mencari cadangan migas itu tidak hanya resiko tinggi, dan padat modal, tapi juga seperti judi. Maka warga harus tetap mendukung doa, dan kelancaranya,” ajak Bupati Djoko Nugroho saat syukuran tajak. (suarabaru.id/Wahono)