GROBOGAN – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Grobogan telah membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di 19 kecamatan. Sebelum melakukan tugasnya pada pemilu 17 April 2019 nanti, para anggota KPPS ini mengikuti bimbingan teknis untuk mempersiapkan secara matang mengenai tugasnya saat hari pemungutan suara.
Seperti yang terlihat pada saat bimbingan teknis KPPS di Desa Menduran, Kecamatan Brati, Minggu (31/3). Para anggota KPPS melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan surat suara. Mereka mensimulasikan tahapan-tahapan dalam pemilu seperti menerima kedatangan peserta pemilih hingga tahap paling akhir yakni penghitungan surat suara.
Menurut anggota komisioner KPU Grobogan, Ngatiman, pelaksanaan bimbingan teknis KPPS di masing-masing kecamatan selesai tanggal 3 April 2019 mendatang. Pria yang bertugas di bagian Divisi SDM ini mengungkapkan KPPS merupakan ujung tombak penyelenggaraan pemilu di tingkat bawah.
Diharapkan, dengan adanya bintek ini, seluruh KPPS benar-benar sudah siap betul saat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan surat suara di hari H pencoblosan.
“Dalam bintek KPPS ini, para anggota diberikan buku panduan KPPS. Sebagai panduan peaksanaan di hari H. Kami berharap, penyelenggara pemilu serentak di tingkat bawah ini yaitu KPPS ini agar mengedepankan integritas dan martabat dalam menjalankan tugasnya,” kata pria yang akrab disapa Likman ini, Senin (1/4).
Ngatiman menjelaskan, total panitia pemungutan suara (PPS) di seluruh Kabupaten Grobogan sebanyak 840 orang. Sementara untuk anggota KPPS yang terbentuk di wilayah ini berjumlah 32.403 dan panitia pemilihan tingkat kecamatan (PPK) sebanyak 95 orang dan dibagi masing-masing lima orang dalam setiap kecamatan.
“Dalam pemilu serentak juga melibatkan petugas keamanan dari Linmas sebanyak 9.258 orang dengan rincian masing-masing TPS nanti ada dua petugas yang ikut menjaga keamanan sepanjang pemungutan suara berlangsung,” kata ayah dua anak ini.
Ngatiman berharap, menjelang pemilu yang akan dilaksanakan 16 hari lagi tersebut tidak ada kecurangan. Pihaknya berharap masyarakat agar mengabaikan berita-berita yang belum tentu kebenarannya selama hari-hari menjelang Pemilu ini.
“Kita akan membuktikan bahwa banyak kecurangan di tingkat KPPS yang santer disuarakan di media online selama ini adalah tidak benar alias hoakssemata,” pungkasnya.
suarabaru.id/Hana Eswe.