SEMARANG – Zikir akbar dan doa bersama dalam rangka sukses Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Pelajar se-Jawa Tengah digelar di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jumat (22/3).
Acara ini merupakan acara rutinan yang digelar oleh Remaja Islam Masjid Agung Jateng (RISMAJT) dan tahun ini bekerja sama dengan DPW Asosiasi Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Jateng serta dihadiri oleh Ketua DPP MAJT (Prof. Dr. H. Noor Achmad, MA), Wakil Gubernur Jateng (Gus Yasin), KH Khamami, S.Ag, M.M (Pengasuh Ponpes Multazam Semarang), KH Hanif Ismail, dan KH Muhyidin.
Anis Muchabak, selaku Ketua RISMAJT mengatakan, dzikir akbar sukses ujian nasional ini sudah dilakukan 11 kali dan pada tahun ini kami dibantu DPW AGPAII Jateng agar kegiatan ini sukses dan pelajar terdidik secara karakter.
Ketua DPP MAJT, Prof. Dr. H. Noor Achmad, MA dalam sambutannya mengatakan “sejauh ini Jateng masih tertinggi kelulusannya, maka dari itu kita memohon mudah-mudahan Jateng yang tertinggi kelulusannya dan lulus 100%, saya juga berpesan agar siswa-siswi minta restu kepada kedua orang tua, guru, minta didoakan agar lulus dan dimudahkan Allah SWT”
Gus Yasin, selaku Wakil Gubernur Jateng juga dalam sambutannya menceritakan kisah teladan Imam Syafi’i kepada muridnya yaitu Imam Buwaithi. Dalam cerita yang disampaikan Gus Yasin tersebut, Imam Syafi’i selaku guru dari Imam Buwaithi sangat sabar menghadapi murid seperti Imam Buwaithi. Imam Buwaithi ini dalam kelas yang diajar oleh Imam Syafi’i diterangkan materi pelajaran hingga 40 kali tetapi belum paham materi. Namun Imam Syafi’i sangat sabar dalam mengajar muridnya. Dari kisah tersebut sebagai guru kita harus sabar.
“Murid itu kadang ada yang cepat paham, ada yang sulit memahami. Jangan malu bertanya ketika belum paham. Antara guru dan murid harus saling menghormati dan berkesinambungan. Ujian Nasional bukanlah ujian yang menakutkan, kalau kita belajar maka hasil yang keluar besok itu hasil dari belajar kita” tambah Gus Yasin.
suarabaru.id/Haresti Amrihani