WONOGIRI –Berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS), per-bulan September 2018, jumlah penduduk miskin Jawa Tengah sebesar 3,87 juta orang (11,19%). Dari jumlah tersebut, mayoritas berada di pedesaan. Yakni sebanyak 2,15 juta orang.
‘’Untuk itulah, kita terus memfokuskan program penanggulangan kemiskinan di pedesaan dengan prinsip keroyokan melalui pendekatan holistik-integratif-tematik dan spasial,’’ kata Bupati Joko Sutopo saat menyampaikan sambutan Gubernur Jateng pada pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I (Reguler 104 dan Sengkuyung I) TA 2019, bertempat di lapangan Dusun Garon, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Selasa (26/2).
Pada TMMD yang mengambil tema “Melalui TMMD Kita Tingkatkan Kebersamaan Umat Serta Semangat Gotong Royong Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Guna Mewujudkan Ketahanan Nasional”, dihadiri sejumlah pejabat dan masyarakat.
Nampak hadir dalam kegiatan ini, Bupati Wonogiri Joko Sutopo,Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf M.Heri Amrrulloh,S.Sos,M.H.,Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, S.I.K., M.Si. Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa,SH.Kajari Kab. Wonogiri Dodi Budi Budi Kelana.SH.MH. Kepala Kesbangpol Kab. Wonogiri Sulardi, S.Sos, MM.Kasdim 0728/Wng Mayor Inf Nurul Muthahar S.Pd., M.Pd.Camat Girimarto Suparmo, S.IP, MM.Danramil 18/Girimarto Kapten CBA Suparna.Kapolsek Girimarto AKP Sutrisno. Kepala Desa dan Lurah se Kecamatan Girimarto
‘’Inilah bagian dari cara kita merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotong royongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan. Sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta Pemerintah Pusat dan Daerah melalui TMMD seperti inilah menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk memajukan desa, menggali dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai permasalahan masyarakat,’’ paparnya lebih lanjut.
Sejarah telah mengajarkan kepada kita bahwa semangat kebersamaan, kegotong-royongan serta persatuan dan kesatuan merupakan senjata ampuh bangsa Indonesia dalam menghadapi segala permasalahan dan tantangan. ‘’Ini harus senantiasa kita rawat dan jaga bersama. Jangan sampai kapital sosial berharga ini luntur dan sirna tergerus oleh berbagai perbedaan yang ada. Berbeda itu biasa karena berbeda memang kodrat Sang Pencipta. Dan, berbeda itu indah,’’ pesan Gubernur melalui Bupati Wonogiri Joko Sutopo. suarabaru.id/edi