KUDUS – Banjir bandang disertai lumpur menerjang sejumlah desa di wilayah Kecamatan Jekulo, Jumat (22/2). Beruntung tak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah warga serta beberapa fasilitas umum dan bangunan milik pemerintah terkena lumpur yang tersisa.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB usai sholat Jumat. Berawal dari guyuran hujan deras yang terjadi di Kawasan Pegunungan Patiayam, membuat debit sungai Klaling yang membelah wilayah Kecamatan Jekulo.
Limpasan air langsung menerjang wilayah pemukiman di sekitar sungai. Bahkan, air juga menerjang jalan pantua Kudus-Pati tepatnya di depan Mapolsek Jekulo dan sekitarnya.
Subur Ibrahim, warga Desa Klaling menyebutkan terjangan air banjir terjadi begitu cepat. Air berwarna coklat tiba-tiba muncul ke pemukiman di saat hujan deras mengguyur.
“Warga sempat kaget dan berusaha membuat tanggul-tanggul pasir di sepanjang tanggul,” tandasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, data yang ada total ada sekitar 40 rumah di Desa Klaling dan Pladen, Kecamatan Jekulo yang terdampak luapan banjir bandang tersebut . Selain itu, ada pula beberapa fasilitas umum seperti SMA 1 Jekulo, Mapolsek Jekulo serta beberapa kantor perbankan yang diterjang air beserta lumpur.
”Air beserta lumpur menerjang dan sempat menggenangi beberapa bangunan. Bahkan, personel kami sempat menjebol pagar SMA 1 Jekulo untuk membuang genangan air,” kata Bergas.
Dikatakan, air menggenang sekitar 30 menit. Namun, saat genangan surut, tumpukan lumpur setebal 5 cm tersisa di pemukiman maupun bangunan pemerintah.
”Kami sudah menerjunkan personel BPBD untuk membantu melakukan pembersihan,” tandasnya.
Dikatakan Bergas, untuk antisipasi kejadian serupa pihaknya juga melakukan dropping karung plastik untuk tanggul darurat. Diharapkan, tanggul-tanggul tersebut bisa meminimalisir dampak banjir jika terjadi luapan serupa.
Suarabaru.id/tm