WONOSOBO– Lima rumah penduduk di Dusun Watumalang, Desa Watumalang, Kecamatan Watumalang mengalami retak-retak akibat tanah bergerak. Tanah terus mengalami pergerakan akibat wilayah tersebut sering diguyur hujan dengan intensitas lebat dan dengan durasi lama. Kondisi itu menyebabkan kekhawatiran bagi sejumlah penduduk yang tinggal, karena sewaktu-waktu tanah retak bisa semakin parah.
Camat Watumalang, Iwan Widayanto, Kamis (21/2), mengungkapkan hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan pergerakan tanah di lima rumah di Dusun Watumalang RT 01/ RW 01, Desa Watumalang. Lima rumah yang mengalami kerusakan tersebut, antara lain milik Sutanto, Tarmoto, Sutiyono, Miharjo dan Rozim. “Lima rumah tersebut mengalami retak pada bagian dinding dan lantai,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pergerakan tanah sebenarnya sudah terjadi sejak dua tahun yang lalu. Namun semakin parah sejak musim hujan berlangsung pada dua bulan terakhir. Sehingga mengakibatkan warga sekitar merasa khawatir dengan peristiwa tersebut. “Setelah diguyur hujan
deras, pergeseran tanah sekitar 15 cm sampai 30 cm. Keretakan tembok rumah warga juga mengalami peningkatan,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Iwan menyebutkan, pergerakan tanah diduga disebabkan karena kontur tanah di desa tersebut yang labil dan disertai curah hujan yang tinggi beberapa bulan terakhir. Namun, setelah pihaknya melakukan pengecekan, pergerakan tanah terjadi sangat lambang, sehingga warga masih bisa menempati rumahnya karena kondisinya masih layak. “Kami akan melakukan koordinasi dengan BPBD Wonosobo untuk melakukan kajian tentang pergerakan tanah tersebut,” tuturnya.
Senada, Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Watumalang, Oni Wiyono menyebutkan, wilayah tersebut masuk zona merah hasil kajian Kementerian ESDM dan Badan Geologi Nasional. Berdasarkan rekomendasi dari Kementerian ESDM dan Badan Geologi Nasional, warga diminta untuk menjaga saluran air agar lancar dan jangan sampai ada yang menggenang, menutup rapat jika ditemukan retakan tanah.
“Jika retakan di bagian tanah, segera tutup agar air tidak masuk. Warga juga dilarang membangunan rumah bertingkat karena memiliki beban yang berat. Kami mengimbau masyarakat untuk waspada karena musim hujan masih akan berlangsung hingga beberapa bulan terakhir. Apabila ada perubahan pergerakan tanah segera melapor dan lebih baik untuk mengungsi dirumah yang lebih aman,” pungkasnya.
Suarabaru.id/Muharno Zarka