BLORA – Petugas tehnis dari PT PLN (Persero) Rayon Cepu, Blora, kembali bekerja keras membenahi kerusakan jaringan, dan tujuh tiang (pal) ambruk terjangan lisus.
Sedikitnya 25 orang tim tehnis dari PT PLN Rayon Cepu, Jumat sore (30/11), masih berada di Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban, Blora, mendirikan tujuh pal yang ambruk tersebut. Tujuh pal yang ambruk, sudah teratasi, selanjutnya tim tehnis konsentrasi membenahi jaringan, travo listrim, dan isolator yang rusak diterjang lisus.
“Pal sudah berdiri, tim tehnis kami sedang membenahi jaringan,” jelas Manager PT PLN (Persero) Rayon Cepu, M. Alwi Sofian.
Kerusakan jaringan listrik, lanjutnya, selain tiang ambruk, sebagian akibat tertimpuk ranting pohon saat bencana alam angin kencang dan hujan lebat pada Kamis, (29/11).
Normal
Imam Wahyudi (47), warga Kedungtuban, menjelaskan kerusakan tidak hanya jaringan listrik, puluhan rumah warga atap gentingnya rusak beterbangan disapu angin. Bahkan suplai listrik ke ratusan rumah pelanggan di sejumlah desa di Kecamatan Kedungtuban, Blora, padam sekitar 2,5 jam, kata Imam.
Menurutnya, hujan deras disertai angin kencang menerjang kawasan Blora selatan, dan kawasan lain di Blora pada Kamis sekitar pukul 15:30 WIB. Angin kencang dari arah selatan kali pertama menggoyang Desa Wado, Desa Gondel, Desa Pulo Kecamatan Kedungtuban dan sekitarnya.
Meski pal dan jaringan listrik ambruk, suplai listrik ke pelanggan sudah tidak ada masalah, hanya padam saat hujan angin, dan kini kembali normal.
“Tiang dan jaringan yang kini sedang dibenahi, sebagian besar untuk keperluan pertanian,” pungkas Manager PT PLN (Persero) Rayon Cepu, M. Alwi Sofian. (suarabaru.id/wahono)