DENPASAR – Sinergitas media dengan PT. Pertamina Ekplorasi Produksi (EP) terus ditingkatkan. Tujuannya untuk mempublikasikan ke publik tentang kinerja BUMN migas.
Perusahaan pelat merah yang bertugas menjaga ketahanan energi nasional (migas) tersebut, kini harus mengelola wilayah kerja dalam 5 asset, dan 22 field di Jawa bagian timur (Jabati), Sulawesi dan Papua.
“Kami sangat memahami, media merupakan partner strategic Pertamina,” tandas Presiden Direktur PT. Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf di Denpasar, Bali, Rabu (28/11).
Maka menurut Nanang, penting bagi Pertamina membangun hubungan baik dengan media, bersinergi dan bermitra untuk kemajuan energi nasional. Diluar kemitraan, lanjutnya, ada isu penting bagi Pertamina, yakni saat harga minyak naik dan turun, karena kedua hal ini akan mempengaruhi devisa bagi negara.
Dinamis
Sebabnya, migas produksi Pertamina EP mengalami situasi yang dinamis, kadang naik, kadang turun, katanya.
Namun demikian, Pertamina berkewajiban mempertahankan produksi migas nasional untuk menjaga devisa, dan disinilah peran penting media dalam memberi informasi masyatakat. “Berkat media, masyarakat mendapat informasi migas yang cepat dan tepat,” katanya di forum Media Gathering Nasional PT. Pertamina EP.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Media Gathering nasional PT. Pertamina EP, Edi Sunaidi. mengatakan media memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan usaha Pertamina. Sedang tujuan kegiatan media gathering ini, adalah untuk meningkatkan kapasitas wartawan yang melakukan tugas-tugas jurnalistik di wilayah kerja di PT. Pertamina EP.
Selain itu, kegiatan yang digelar di Hotel Bintang Bali Resort Denpasar, Bali, juga untuk mengedukasi 55 wartawan dari berbagai daerah di Indonesia dalam menginformasikan kepada masyarakat proses bisnis Pertamina. (suarabaru.id/wahono)