TANGERANG – Secara harfiah, Laksa adalah makanan lezat khas Kota Tangerang, Provinsi Banten. Yakni olahan daging ayam, telor dan bakmi, yang dimasak memakai kuah santan lengkap dengan aneka bumbu bercita rasa menggoyang lidah. Di era milineal ini, Laksa juga dipakai sebagai nama aplikasi digital Layanan Aspirasi Kota Saran Anda. Yaitu pelayanan dua arah yang terprogram dalam digital conversation Tangerang live milik Pemkot Tangerang kepada warga masyarakatnya.
”Semua informasi pemerintah dan masyarakat yang sedang ‘in’, diunggah di Laksa,” ujar Kabag Humas Tagerang, Felix Mulyawan. Layanan ini, terkoneksi langsung dengan semua dinas instansi termasuk institusi kepolisian Tangerang, serta lembaga pelayanan masyarakat lainnya. ”Termasuk data tentang tempat tidur di rumah sakit yang kosong ada berapa, dapat diakses dari Tangerang live room Laksa ini,” tandas Felix Mulyawan, sembari menambahkan bahwa aplikasi Laksa digital ini, sekarang telah diadopsi di 40 kabupaten kota di Indonesia.
Kabag Humas Pemkot Tangerang, Felix Mulyawan, menjelaskan ini saat menerima kunjungan kerja tim Pemkab Wonogiri bersama awak media, yang melakukan studi banding ke Kota Tangerang. Tim Pemkab Wonogiri dipimpin Asisten Sekda, Teguh, bersama Kabag Humas Haryanto, didampingi Kasubag Protokol, Fuad, dan Kasubag Hubungan Media, Mawan, Pranata Humas, Esti. Ikut serta Retno Utari dari Bagian Tapem dan Dwi Saputra pejabat dari Diskominfo Kabupaten Wonogiri. ”Kami dari Wonogiri, ingin ngangsu kawruh belajar dari Tangerang,” jelas Asisten Sekda, Teguh.
Program Laksa diciptakan Wali Kota Tengerang Arief Wismansyah. Walikota berusia 41 tahun ini, dan pasangannya Wakil Walikota Sachrudin, telah memenangkan Pemilihan Wali Kota Tangerang untuk periode 2018-2013, tatkala melawan kotak kosong. Pasangan Arief-Sachrudin, mendapatkan dukungan 609.428 suara (84,7 persen), dan kotak kosong yang menjadi lawannya mendapatkan suara sebanyak 101.436 suara.
Tersedia ruangan khusus untuk Tengerang Live Room Laksa. Dilengkapi dengan 37 unit layar monitor masing-masing berukuran 47 inchi, yang dapat menyajikan data terkini tentang segala hal yang terjadi di Kota Tangerang. Termasuk informasi penanganan kasus kriminal di Polresta Tangerang, yang pada layar monitor ada sebanyak 778 kasus, dan telah diselesaikan sebanyak 760 perkara yang ditandai dengan warna hijau.
”Ini dibangun dalam tempo 4 bulan dengan dana Rp 3 miliar, merekrut 40 programer dan konsultan yang ahli di bidang Teknologi Informasi (TI),” kata Adi, pimpinan program Laksa Tangerang Live. Program digital unggulan ini, ditangani secara profesional, termasuk honor kepada petugasnya pun ditetapkan dalam angka yang layak sebagai upah orang yang ahli di bidangnya. Jabatan senior assistant misalnya, per bulan digaji Rp 11,48 juta. Kemudian personel Special Tehnician Inspektur gajinya Rp 10,49 juta.
Program digital Laksa ini, awalnya ditangani oleh 6 orang ahli TI dan 3 personel PNS. Dalam perkembangannya, kini semua instansi mengirimkan masing-masing petugasnya untuk piket memberikan pelayanan di Laksa Tangerang Live Room. Mereka berperan untuk menyikapi masukan informasi dari masyarakat, dan juga melakukan update data terkini dari masing-masing instansinya. Termasuk masukan keluhan dari masyarakat yang berhubungan dengan pelayanan pemerintahan, yang itu cepat disikapi oleh masing-masing dinas teknis, manakala tak ingin mendapat teguran dari Wali Kota.(suarabaru.id/bp)