BLORA – Banyak warga pengguna jalan mengeluhkan jaringan listrik PLN yang acak-acakan, dan nglewer tidak beraturan di ruas jalan Desa Wado dengan Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora.
Jaringan listrik yang semrewut tidak karuwan itu, melintang di atas warga yang melintas di jalan dan hanya disangga dengan bambu, sehingga tidak hanya rawan gangguan, juga sangat membahayakan.
“Jaringan listrik ini untuk pengairan sawah, karean warga tidak pakai diesel, tapi membuat banyak orang waswas,” ungkap Sunarko (40), warga Kedungtuban, Blora, Selasa (16/10).
Kusyanto (38), juga mengaku waswas saat melintas jalan Wado-Gondel dibawah jaringan listrik yang semrawut itu, takut ada kejadian jaringan terlepas, dan strom listrik menimpanya.
“Waswas sekali, apalagi kalau musim hujan nanti lebih membahayakan, mohon PLN segera turun,” ungkap salah satu guru Sekolah menengah Pertama (SMP) itu.
Ke Lokasi
Kepala Desa Wado, Kasdi, membenarkan banyak warga yang waswas dengan jaringan listrik acak-acakan. Untuk itu, pihaknya sedang koordinasi dengan warga, dan PT PLN (Persero) Rayon Cepu untuk kenyamanan bersama.
Diakuinya, jaringan listrik itu untuk kepetingan warganya menarik (memompa) air ke lahan pertanian, karena dengan cara itu lebih efisien dibanding pakai diesel.
Terpisah Manager PT PLN (Persero) Rayon Cepu, M. Alwi Sofian, mengatakan segera cek lokasi, dan koordinasi dengan pihak desa serta warga pelanggan.
Menurutnya, jaringan yang menjadi tanggungjawab PLN itu dari saluran luar sampai kwh meter saja, dan setelah kwh meter instalasi itu menjadi tanggungjawab pelanggan.
Demi keamanan bersama, memang ada ketentuan lain-lain yang harus dipatuhi pelanggan, diantaranya saat menyambung atau menambahi jaringan secara asal-asalan tanpa memperhatikan keamanan.
“Untuk jaringan di Wado, kami segera turun cek lokasi, karena akan ada rencana penambahan jaringan,” jelas M. Alwi Sofian.(suarabaru.id/wahono)