WONOGIRI – Bersamaan dengan peringatan Hari Pancasila Sakti (Hapsak) Tahun 2018, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonogiri, Senin (1/10), memprakarsai deklarasi Pemilu damai, bersih dan bermartabat. Acara ini, digelar di gedung Giri Wahana, Wonogiri, ditandai dengan pengucapan ikrar deklarasi oleh 15 pimpinan Parpol yang menjadi peserta Pemilu 2019 di Kabupaten Wonogiri. Kemudian diteruskan penandatanganan naskah deklarasi. Ikut menandatangani naskah deklarasi, jajaran Forkompinda Kabupaten Wonogiri, Ketua DPRD Setyo Sukarno, Ketua Bawaslu dan Ketua KPU Wonogiri.
Menurut Ketua Bawaslu Wonogiri, Ali Mahbub, Pemilu bersih akan terwujud, apabila semua pelaksana kampanye, tim kampanye, relawan, dan seluruh pendukung kampanye, tidak menggunakan politik uang, berkampanye tanpa mengikutsertakan para Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepala Desa (Kades), dan perangkat desa (Perdes). Pemilu bermartabat, tandasnya, akan terwujud, jika muncul kesadaran masyarakat untuk turut serta berpartisipasi, melakukan pengawasan dalam setiap tahapan pemilu. Tahapan Kampanye telah dimulai Tanggal 23 september tahun 2018 dan berakhir pada tanggal 13 april 2019, berlangsung selama waktu 6,5 bulan.
Ditegaskan oleh Ali Mahbub, Pemilu Tahun 2019, adalah pemilu serentak pertama kali dalam sejarah di Indonesia. Dimana pemilihan DPR-RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan DPD RI, serta Pemilu Presiden Wakil Presiden, dilaksanakan dalam satu waktu secara serentak. Dalam sejarah kepengawasan, pertama kali diadakan pada Pemilu Tahun 1982. Di setiap momen pelaksanaan pesta demokrasi, tidak jarang dijumpai adanya dugaan-dugaan pelanggaran yang terjadi. Bawaslu yang bertugas melakukan pengawasan, pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran, dalam menjalankan tugasnya tidak mungkin bekerja sendiri tanpa kehadiran masyarakat, tanpa kerjasama dari seluruh elemen bangsa. ”Oleh karena itu, Bawaslu mengajak kepada bapak ibu semua, untuk mewujudkan Pemilu 2019 berjalan dengan aman, damai, bersih dan bermartabat,” tegasnya.
Hadir memberikan sambutan Kapolres Wonogiri yang diwakili Kabag Ops Kompol Jaka Wibawa dan Bupati Wonogiri yang diwakili Wakil Bupati (Wabup) Edy Santosa. ”Kunci berhasil tidaknya Pemilu di Wonogiri, sebenarnya sangat bergantung pada ibu-bapak yang hadir di ruangan ini,” tegas Kabag Ops Kompol Jaka Wibawa. Laksanakan kampanye simpatik dengan mentaati segala peraturan, bila ada masalah cepat ditangani untuk diselesaikan di tingkat bawah, jangan dibiarkan berkembang. ”Bila tidak cepat ditangani dan diselesaikan, berpotensi dapat menjadi masalah besar,” tandasnya. Hindari kampanye hitam, jangan menggunakan tempat ibadah untuk berkampanye, laksanakan Pemilu yang sukses tanpa ekses. Wabup Edy Santosa, mengharapkan pesta demokrasi Pemilu menjadi sarana berpolitik dalam melaksanakan mekanisme melanjutkan pemerintahan. Ini sesuai dengan tagline Pemilu 2019 ‘Pemilih berdaulat negara kuat.'(suarabaru.id/bp)