WONOGIRI – Bencana puting beliung melanda tiga wilayah desa di Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Yakni Desa Gunungsari, Tanjungsari dan Sambirejo (34 Kilometer timur Kota Wonogiri). Menyebabkan setidak-tidaknya 14 rumah warga rusak dan roboh, puluhan pohon tumbang, dan seorang penduduk tewas karena kerobohan bangunan rumahnya yang ambruk tertimpa pohon tumbang.
Anggota DPRD Wonogiri, Tuharno, yang berdomisili di Kecamatan Jatisrono, menyatakan, bencana hujan angin itu terjadi Jumat petang (21/9). Korban tewas bernama Djiwo Wiyono (80) warga Dusun Bularejo RT 2/RW 3, Desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. ”Korban merupakan kakeknya Nanang Sound System,” jelasnya. Yang tewas, karena tertimpa bangunan rumahnya yang ambruk kerobohan pohon Petai tumbang.
Camat Jatisrono Endriyo Rahardjo dan Kapolsek AKP Sali, langsung menerjunkan jajarannya untuk mendatangi ke lokasi kejadian. Bersama personel Koramil Jatisrono pimpinan Pelda Muji dan pamong desa, dilakukan gotong royong warga masyarakat untuk membantu korban, termasuk mengevakuasi korban yang meninggal. Rencananya, Sabtu (22/9) ini, akan dilanjutkan kerja bakti massal bersama penduduk, untuk menyingkirkan puing-puing reruntuhan dan pembersihan pohon-pohon yang tumbang. Ini sebagai tindaklanjut untuk penanganan pemulihan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, berserta jajaran Tim Reaksi Cepat (TRC) relawan siaga bencana, Jumat malam (21/9), langsung mendatangi lokasi untuk sekaligus memberikan bantuan logistik kepada para korban, juga melayat ke rumah duka. ”Hasil pendataan semalam, ada sekitar 14 rumah penduduk di tiga desa yang rusak dan roboh, berikut ada seorang warga meninggal,” tegas Bambang Haryanto. Perinciannya, di Desa Gunungsari sebanyak 6 rumah, Kelurahan Tanjungsari 2 rumah dan selebihnya di Desa Sambirejo.
Enam rumah rusak dan roboh di Desa Gunungsari, adalah milik Djiwo Wiyono (80), Ny Partini (58), Sumadi (49), Sumarno (40), Sis Ngatiman (45) dan Darmi (43). Kemudian di Kelurahan Tanjungsari, rumah milik Ratno (38) dan Ny Kasih (35). Berikut di Desa Sambirejo, rumah milik Ny Tariyem (68) bersama lima rumah milik tetangganya yang rusak pada bagian atap karena gentingnya diterbangkan angin.
Kerusakan rumah yang parah, disebabkan karena tertimpa pohon yang roboh atau tumbang. Selebihnya, kerusakan ringan karena atapnya diterbangkan angin. ”Ini merupakan hujan deras pertama, yang disertai angin kencang berputar-putar, menjadikan warga panik ketakutan,” tutur Ny Tariyem.(suarabaru.id/bp)