MAGELANG- Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang kembali menyelenggarakan lomba kreativitas dan inovasi (krenova) khusus untuk organisasi perangkat daerah (OPD) dan badan usaha milik daerah (BUMD) kota tersebut.
‘’Ini kali kedua kami menyelenggarakan krenova untuk OPD dan BUMD. Pertama kali diselenggarakan tahun 2017. Untuk tahun ini penilaian akan dilaksanakan pada 19 September 2018 di Kantor Balitbang,’’ kata Kabid Pengembangan Harmonisasi Inovasi, Balitbang, Catur Adi Subagyo, kemarin.
Menurutnya, yang mendaftar sebanyak 11 OPD dengan 24 inovasi. Perinciannya 17 inovasi pelayanan publik, 5 tata kelola pemerintahan dan 2 inovasi megenai urusan kewenangan pemerintahan yang lain.
OPD yang mengirimkan inovasi antara lain Dinas Koperasi dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Disdukcapil, DPMPTSP, BPKAD, PDAM, SMP Negeri 11 dan Bagian Kesra.
‘’Syarat untuk bisa diikutkan lomba, temuan itu sudah digunakan di masing-masing OPD dan BUMD minimal selama 6 bulan. Juaranya akan dikirim mengikuti ‘Sinovik’, yaitu sistem inovasi pelayanan publik di bawah Kementerian PAN dan RB,’’ tuturnya.
Catur menerangkan, latarbelakang diselenggarakannya Krenova OPD dan BUMD, penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan pemerintah telah mengalami peningkatan. Hal itu masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi harapan masyarakat. Karena itu, diperlukan upaya percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Terkait itu, Pemkot Magelang memiliki kepentingan untuk memfasilitasi, karena kesesuaian konteks dengan visi dan misi kepala daerah.
Agar tercipta persaingan sehat antarinstansi dan daerah, serta memenuhi penilaian pelayanan publik yang baik atau pelayanan prima, maka diperlukan kompetisi inovasi tata kelola pemerintahan, pelayanan publik dan urusan lainnya yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
‘’Tim penilai Krenova OPD dan BUMD terdiri peguruan tinggi, Balitbang Kota Magelang, Kemendagri dan sebagainya,’’ terangnya.
Mengenai krenova tahun lalu, Catur menerangkan, sebanyak 11 temuan karya inovasi OPD dan BUMD yang mendaftar. Namun yang mengikuti penilaian 10 temuan. Satu di antaranya mengundurkan diri.
Dia mengemukakan, dari jumlah itu, dua di antaranya yaitu ATCS Audio Announcer dan Cek Kir Online temuan Dinas Perhubungan maju ke tingkat nasional. Selanjutnya Cek Kir Online masuk Top 40.
Sedang dua temuan lainnya yaitu Pak Waris (pelayanan akta kematian lewat whatsapp dan gratis) dari Disdukcapil dan Si Bahenol (sistem informasi BPHTB online) karya Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) maju ke tingkat Jateng, kemudian terpilih masuk 10 besar inovasi terbaik Jateng.
‘’Semua temuan harus bisa digunakan untuk daerah lain juga,’’ ungkapnya. (Suarabaru.id/dh)