BLORA – Kondisi kerusakan jalan kabupaten penghubung Kecamatan Kunduran-Kecamatan Jati (Doplang) yang mengalami kerusakan parah, dan jadi kubangan air saat hujan, kembali mendapat perhatian dari Pemkab Blora untuk diperbaiki.
Tampak kerusakannya sudah lama dan sangat memprihatinkan. Pantauan di lokasi, Minggu (16/9), kondisi terparah sepanjang sekitar 3,5 kilometer fisik aspal jalan bodol, berlubang-lubang lebar menganga, dan membahayakan pengguna jalan. ,
“Mulai Pos Pitu hingga Nglencong, rusaknya lebih parah dibanding 3,5 kilometer pertama,” beber Suratman (46), warga Doplang, Blora.
Tidak hanya kendaraan roda empat yang sempoyongan saat melintas di jalur itu, kerusakan yang serius itu membuat penggendara sepeda motor sering terjerumus masuk lubang, dan terjatuh akibat lubang tidak tampak tertutup air.
Saat ini, jalan antarkecamatan sepanjang sekitar 18 kilometer itu, separoh lebih dalam kondisi rusak parah, sehingga sangat dikeluhkan masyaarkat setempat dan pengguna lalu lintas lainnya.
“Jalan bodol sepert ini, hanya beberapa kendaraan truk pengangkut kayu Perhutani yang bisa lewat,” kata Yusuf (61), warga Kelurahan Kunduran, Blora.
Rowobungkul
Sebenarya Pemkab sudah melakuan upaya perbaikan model rigit pavement (tehnik kaku cor beton), tapi baru di dua titik (2017), di utara Puskesmas Sonokidul dan selatan Desa Botoreco menuju hutan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Samgautama Karnajaya, mengakui kerusakan jalan Kunduran-Doplang memang sangat serius.
Pemkab, lanjutnya, sudah melakukan perbaikan bertahap sejak 2017 lalu. Pada TA 2018 ini, kembali dianggarkan Rp 5 miliar (Banprov Jateng) untuk melanjutkan peningkatan jalan peghubung dua kecamatan itu.
Samgautama menambahkan, saat ini sudah dilakukan penetapan lokasi pada titik perbaikan oleh rekanan bersama PPKom, dan segera dilanjutkan pelaksanaannya. Ada tiga titik kerusakan terparah yang akan ditangani.
Titik pertama dari Jembatan Tempur ke selatan sepanjang 800 meter akan dirigid beton. Titik kedua, tikungan pertigaan Sonokidul sepanjang 425 meter, dan titik ketiga di kawasan hutan Pos Pitu Botoreco dengan timbunan grosok.
“Proyek dilaksanakan oleh PT. Sumber Rejeki Pilar Utama (Pati), dan rencana akan dilanjutkan lagi TA 2019,” kata Kepala DPUPR Samgautama Karnajaya.
Selain jalan itu, jalan Rowobungkul-Sonokidul (penghubung Kecamatan Ngawen-Kunduran bagian selatan), juga diperbaiki dengan anggaran Rp 5 miliar pada titik terparah, dilaksnakan oleh PT. Bumi Sarana Makmur (Semarang).(suarabaru.id/wahono)