WONOGIRI – Duet pesilat asal Kabupaten Wonogiri, Muhamad Fiaz dan nadin Aliya, kini maju berlomba ke Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tahun 2018. Event olahraga siswa tingkat nasional ini, diselenggarakan mulai Tanggal 14 sampai dengan 22 September 2018 di Yogyakarta. Kemudian sebanyak 11 pesilat Kabupaten Wonogiri, telah lolos mendapatkan tiket untuk maju ke event Pekan Olahraga Tingkat Provinsi (Porprov) Jateng 2018, yang kelak akan dilaksanakan mulai Tanggal 19 sampai dengan 25 Oktober 2018 mendatang di Surakarta.
Menurut Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Wonogiri, Guruh Santosa, duet pesilat Wonogiri yang kini maju ke O2SN di Yogyakarta, yakni Muhamad Faiz siswa dari Sekolah Dasar (SD) Bakalan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, dan Nadin Aliya siswi dari SD 3 Wonogiri. Eko Budi Santosa, Pendekar sekaligus Suhu Maha Guru dan Pimpinan Persilatan Anak Naga Wonogiri, menambahkan, Duet Muhamad Faiz dan Nadin Aliya, sebelumnya telah menjuarai O2SN Tingkat Provinsi Jateng. ”Keberangkatannya ke O2SN di Yogyakarta, keduanya membawa bendera Provinsi Jateng,” jelas Eko Budi Santosa.
Kemudian 11 atlet silat Kabupaten Wonogiri yang telah mendapatkan tiket untuk maju ke Porprov Jateng Tahun 2018, terdiri atas Rian Pratama, Wisnu Aji, berikut kakak-adik Abdilah Jabal Aga dan Aldila Rizki Aga, Novi Wulandari, Nani Aliya Mudatzir, Atika Wardani, Krisna, Rina Qoirunisa, Bagus Tri Pamungkas, dan Anisa Febriana. Mereka mendapatkan tiket setelah lolos dalam seleksi Pra-Poprov.
Menurut Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Wonogiri, Guruh Santosa, duet pesilat Wonogiri yang kini maju ke O2SN di Yogyakarta, yakni Muhamad Faiz siswa dari Sekolah Dasar (SD) Bakalan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, dan Nadin Aliya siswi dari SD 3 Wonogiri. Eko Budi Santosa, Pendekar sekaligus Suhu Maha Guru dan Pimpinan Persilatan Anak Naga Wonogiri, menambahkan, Duet Muhamad Faiz dan Nadin Aliya, sebelumnya telah menjuarai O2SN Tingkat Provinsi Jateng. ”Keberangkatannya ke O2SN di Yogyakarta, keduanya membawa bendera Provinsi Jateng,” jelas Eko Budi Santosa.
Kemudian 11 atlet silat Kabupaten Wonogiri yang telah mendapatkan tiket untuk maju ke Porprov Jateng Tahun 2018, terdiri atas Rian Pratama, Wisnu Aji, berikut kakak-adik Abdilah Jabal Aga dan Aldila Rizki Aga, Novi Wulandari, Nani Aliya Mudatzir, Atika Wardani, Krisna, Rina Qoirunisa, Bagus Tri Pamungkas, dan Anisa Febriana. Mereka mendapatkan tiket setelah lolos dalam seleksi Pra-Poprov.
Ditabahkan oleh Ketua IPSI Wonogiri, Guruh Santosa, ada dua pesilat Wonogiri yang mendapatkan beasiswa untuk studi lanjut ke jenjang Perguruan Tinggi, dan dua pesilat lagi (Wisnu Aji dan Bagus Tri Pamungkas) kini direkrut menjadi Anggota Satpol-PP Kabupaten Wonogiri. ”Ini semua berkat kepedulian dari Bapak Bupati Wonogiri,” jelas Guru Santosa.
Seperti diberitakan, Kabupaten Wonogiri saat ini tengah menggelar Kejuaraan Pencak Silat memperebutkan piala bergilir Bupati dengan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 50 juta. Kejuaraan silat yang baru pertamakalinya digelar di Gedung Olahraga (GOR) Girimandala Wonogiri ini, dilaksanakan sejak Tanggal 13 sampai dengan 15 September 2018. Hari Sabtu (15/9), pertandingan masuk ke babak semi final dan final. Ketua IPSI Wonogiri, Guruh Santosa, menyatakan, Kejuaraan Pencak Silat yang perdana ini, diikuti 23 dari 25 kecamatan. Rencananya, event ini akan dibakukan sebagai kejuaraan tahunan yang digelar setiap Bulan September, sekaligus dalam ikut memeriahkan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas).
Guruh Santosa, yang menjabat Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Diperindagkop) Kabupaten Wonogiri ini, menyatakan, dengan diagendakan kejuaraan secara tahunan, diharapkan dapat dijadikan wahana dalam mencegah terjadinya tawuran pesilat. ”Kita wadahi melalui event kejuaraan resmi, agar tidak setiap saat terjadi perkelahian antarpesilat, termasuk perkelahian di hiburan musik Campusari atau di dangdutan,” jelas Guruh.
Lewat event kejuaraan resmi, diharapkan dapat menjadi ajang pertandingan yang menjunjung tinggi sportivitas secara legal, sekaligus dijadikan barometer tentang sejauh mana kemajuan pembinaan persilatan di Kabupaten Wonogiri. Sebab, tandas Guruh, silat merupakan peninggalan nenek moyang dan menjadi budaya seni bela diri aseli di Tanah Air, yang wajib untuk dilestarikan dan dikembangsuburkan. Terlebih lagi, olahraga cabang pencaki silat, ternyata menjadi penyumbang medali emas terbanyak ketika digelar Asian Games Ke 18 Jakarta-Palembang Tahun 2018.(suarabaru.id/bp)
Lewat event kejuaraan resmi, diharapkan dapat menjadi ajang pertandingan yang menjunjung tinggi sportivitas secara legal, sekaligus dijadikan barometer tentang sejauh mana kemajuan pembinaan persilatan di Kabupaten Wonogiri. Sebab, tandas Guruh, silat merupakan peninggalan nenek moyang dan menjadi budaya seni bela diri aseli di Tanah Air, yang wajib untuk dilestarikan dan dikembangsuburkan. Terlebih lagi, olahraga cabang pencaki silat, ternyata menjadi penyumbang medali emas terbanyak ketika digelar Asian Games Ke 18 Jakarta-Palembang Tahun 2018.(suarabaru.id/bp)