BLORA – Terjadi pergantian pucuk pimpinan PT GMM Bulog. Meski demikian pabrik gula (PG) di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, yakni PG dengan rendemen tertinggi nasional itu tidak mengalami kendala dalam operasionalnya.
PG tetap berjalan lancar, lebih dari dari 500 karyawan bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing, dengan ratusan truk tebu tiap hari masuk ke PG itu.
“Memang baru saja ada pergantian dirut, dan pejabat sekretaris perusahaan,” beber karyawan PT Gendhis Multi Manis Bulog (PT GMM Bulog) yang enggan ditulis namanya, Senin (3/9).
Meski ada pegantian beberapa pejabat kunci, termasuk peralihan kepemilikan saham diluar Bulog, namun tidak ada masalah dengan operasioanl perusahaan, PG tetap berjalan lancar, tambahnya.
Menurutnya, kursi direktur utama (Dirut) PT GMM Bulog yang semula diduduki Rachmat Pambudy, kini diisi pejabat pelaksana tugas (Plt) Saldy Aldryn yang juga merangkap Direktur Operasional (Dirops).
Rachmad Pambudy kini sudah tidak lagi menjabat apapun di PT GMM Bulog. Demikian juga dengan Corporate Secretary PT GMM Bulog Doddy S. Soerachman, juga tidak lagi di perusahaan itu, dan kini kursinya masih kosong.
“Kursi pejabat Corporate Secretary (sekretaris perusahaan) saat ini masih kosong, untuk direksi lain tidak ada pergantian,” tambahnya.
Tertinggi Nasional
Semnetara itu General Manager (GM) PG Blora, Bambang Subekti, menjelaskan proses giling tebu berjalan lancar, dengan jumlah produksi giling sekitar 350.500 ton tebu atau satara dengan 50.071 truk tebu.
Sedangkan produksi gula kristal putih, memasuki awal September 2018, PG sudah menghasilkan 31.400 ton, dari target 45.000 ton gula putih kristal (GPK) pada msim gilking 2018 ini.
Melihat proses giling berjalan baik, Bambang Subekti optimis di tahun prestasi (2018) seperti yang sudah dicanangkan sejak 2017 lalu, bisa merealisasi target 630.000 ton giling tebu, dan 45.000 ton GPK.
Sebagai perbadingan, pada musim giling 2017, PG berhasil menggiling 408. 870 ton tebu rakyat, dan produksi gula putih kristal (GPK) 31. 550 ton selama 150 hari giling, dengan rendemen berkisar 8,2 persen.
Sedangkan pada musim giling 2019 ini, selain optimis merealisasi target produksi, Bambang Subekti yakin bisa meningkatkan rendemen tebu semakin dengan kisaran 9,2 persen, PG dengan rendemen tertinggi (terbaik) nasional.(suarabaru.id/wahono)